WahanaNews.co | Misteri calon Kapolri pengganti Jenderal (Pol)
Idham Azis yang akan pensiun pada 1 Februari 2021 akhirnya terkuak.
Awalnya,
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyerahkan lima nama komisaris jenderal
atau perwira tinggi polisi berbintang tiga kepada Presiden Joko Widodo.
Baca Juga:
Prabowo Resmikan Groundbreaking 18 Gudang Polri dan Gudang Dryer Jagung
Nama-nama
calon Kapolri yang direkomendasikan kepada Presiden Joko Widodo itu
telah melalui proses penyaringan oleh Kompolnas.
Kelimanya
terdiri dari Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar.
Kemudian,
Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kepala Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Polri Komjen Arief Sulistyanto, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan
Polri Komjen Agus Andrianto.
Baca Juga:
Pemerintah Serius Tangani Lingkungan, Polri-Kementerian LH Sepakati MoU Baru
Pilihan
Jokowi
Dengan
hak prerogatifnya sebagai presiden, Jokowi kemudian memilih Listyo Sigit
sebagai calon tunggal Kapolri.
Nama
Listyo pun sudah diserahkan Presiden ke DPR pada Rabu (13/1/2021) untuk diproses.
Berbagai
pertimbangan Jokowi memilih Listyo disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor
Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian.
"Ya
tentu saja semua persyaratan formal dipenuhi. Selain itu tentu saja faktor
integritas, kompetensi, profesionalitas," kata Donny kepada wartawan, Rabu (13/1/2021).
Selain
faktor tersebut, kata Donny, Jokowi juga mempertimbangkan kemampuan calon Kapolri
untuk bersinergi dengan para pemangku kepentingan, baik di internal maupun
eksternal pemerintahan.
Di sisi
lain, Jokowi dan Listyo diketahui sudah memiliki kedekatan sebelumnya.
Listyo
pernah menjabat sebagai Kapolres Surakarta pada tahun 2011, di mana Jokowi ketika
itu menjadi Wali Kota Solo.
Kemudian,
setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden pada tahun 2014, Listyo turut menjadi ajudannya.
Arahan
Idham Azis
Setelah
Listyo terpilih sebagai calon Kapolri, Idham Azis mengajak jajarannya mendukung Listyo hingga
dilantik nantinya.
"Saya
mengajak kepada rekan-rekan semua untuk bergandeng tangan memberikan dukungan
kepada calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo," ucap Idham dalam
keterangannya, Kamis (14/1/2021).
"Sehingga
proses pelaksanaan rangkaian fit and proper
test yang akan dilaksanakan pekan depan sampai dengan pelantikan Bapak
Kapolri baru bisa berjalan dengan sukses dan lancar serta tidak
menemui hambatan apa pun," kata dia.
Idham
pun berharap jajarannya tetap solid untuk mendukung keputusan Presiden Jokowi.
Ia
meminta jajarannya meyakini bahwa keputusan Jokowi memilih Listyo pasti sudah
melalui berbagai pertimbangan yang matang.
"Saya
berharap kita semua tetap solid, bersatu dan mendukung apa yang menjadi
kebijakan Bapak Presiden RI selaku pimpinan tertinggi Polri untuk kita
laksanakan dan amankan," tutur Idham.
Tantangan
Internal
Menurut
pengamat kepolisian dari Institute for
Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, pernyataan Idham
Azis tersebut menunjukkan internal Polri tidak solid setelah pemilihan Listyo.
Bambang
berpandangan, timbul kegusaran di internal Polri setelah pemilihan Listyo.
Alasannya,
Listyo yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 bakal "melompati"
beberapa angkatan seniornya.
Ia pun
menilai hal itu menjadi tantangan bagi Listyo bila terpilih nantinya untuk
menyatukan internal Korps Bhayangkara.
"Bukan
sekadar menyatukan kelompok yang ada saja, tetapi menyatukan dalam satu visi
membangun pondasi untuk masa depan Polri. Apakah Polri hanya akan jadi penjaga
kepentingan rezim, atau kepentingan negara?" ucap Bambang, ketika
dihubungi wartawan, Jumat (15/1/2021).
Bambang
berharap Listyo dapat melakukan terobosan berupa perubahan kebijakan di
internal Polri bila terpilih.
Dalam
pelaksanaannya, menurut dia, idealisme Listyo pun akan diuji.
"Tantangannya
adalah tarikan-tarikan yang kuat dari berbagai kepentingan dan faksi-faksi di
internal. Dan di sini integritas dan idealisme Pak Listyo akan diuji, mampu
tidak menahan godaan-godaan itu," tutur dia. [dhn]