"UUD 1945 naskah asli dapat kita sempurnakan melalui adendum. Oleh sebab itu, kita harus selalu belajar dari sejarah. Mari satukan tekad mengakhiri polarisasi bangsa dan kembali bergandengan tangan. Merajut masa depan dengan menjadi bangsa yang besar," katanya.
LaNyalla pun mengajak untuk menggaungkan gerakan ini sampai ke akar rumput.
Baca Juga:
Lanyalla Mattalitti Siap Bina Yatim Piatu Berkat Instruksi dari Ketum Pemuda Pancasila
"Gaungkan sampai ke warung-warung kopi. Agar tercipta kesadaran kolektif. Sehingga energi rakyat bertemu dengan energi langit, agar Ridlo dan Takdir Allah SWT datang untuk Indonesia yang lebih baik," ucap Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu.
Sementara itu, Ketua Umum FPPI, Kolonel TNI Purn Sugeng Waras, mengaku sangat setuju dengan apa yang diutarakan oleh Ketua DPD RI.
Kata pria yang juga panitia acara tersebut mengaku Indonesia harus segera diselamatkan.
Baca Juga:
Kecewa dengan Pemkot Bandar Lampung Masalah Gaji Guru PPPK, LaNyalla: Pemerintah Daerah Jangan Sampai Lalai
Terutama, imbuh Sugeng, terkait dengan amandemen yang bunyinya menghilangkan kata orang Indonesia asli di pasal tentang presiden Indonesia.
"Ini harus kita bongkar dan kembalikan ke UUD 45 naskah asli, saya senang ada sosok yang sangat mengerti dan mengawal ini seperti bapak LaNyalla. Kali ini saya yakin di bawah ikhtiarnya Pak Nyalla, semua hal ini akan kita rebut kembali. Mari semua, ini semua belum terlambat," ujarnya.
Dalam acara tersebut, Ketua DPD RI didampingi Senator asal Jawa Barat, Eni Sumarni; Senator asal Lampung, Bustami Zainudin; Senator asal Sulsel, Andi Ichsan; Senator asal Aceh, Fahrul Razi; dan Staf Khusus Ketua DPD RI, Sefdin Syaifuddin.