WahanaNews.co, Jakarta - Dalam acara buka puasa bersama yang rutin diadakan setiap tahun oleh Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Lanyalla Mattalitti, Ketua DPD RI dan juga Ketua MPW Jawa Timur, menyambut baik instruksi dari Ketua Umum Pemuda Pancasila terkait pembinaan anak yatim piatu.
"Saya juga mengapresiasi acara ini setiap tahun ada, terutama melibatkan anak yatim piatu. Saya juga usulkan mudah mudahan Pemuda Pancasila punya yayasan anak yatim asuh. Dan kami juga siap untuk pembinaan anak yatim," ungkap Lanyalla Mattalitti dalam sambutannya pada acara tersebut yang digelar di Sekretariat MPN Pemuda Pancasila pada Senin (8/4/2024).
Baca Juga:
Yakini Putaran Kedua Pilgub Jakarta, Pemuda Pancasila Siap All-Out Dukung RK-Suswono
Beliau menegaskan kesiapannya untuk terlibat dalam pembinaan anak yatim piatu, menyoroti pentingnya peran organisasi dalam memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.
Ket foto: Dihadiri Ketua umum Pemuda Pancasila, Japto Soerjosoemarno (ketiga dari kiri), Arif Rahman, Sekjen PP (kanan), Ketua Pengurus Pusat BPPH Pemuda Pancasiala (KRT Tohom Purba, (kiri). [WahanaNews.co/Andri Frestana]
"Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas semua bantuan dari Pemuda Pancasila sehingga saya dapat terpilih kembali. Dan saya mohon doanya agar 1 Oktober, saya akan menjadi ketua MPR yang selanjutnya kembali," sambungnya.
Dengan antusiasme dan komitmen yang kuat, Lanyalla Mattalitti siap berkontribusi dalam upaya membina dan memberikan dukungan kepada anak yatim piatu di Indonesia.
Baca Juga:
Pemuda Pancasila Sumut Siap Antar Bobby Nasution ke Kursi Gubernur
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Pemuda Pancasila, Japto Soerjosoemarno, menekankan pentingnya peran aktif dalam membantu sesama, khususnya anak yatim piatu yang membutuhkan uluran tangan para kader Pemuda Pancasila untuk menjamin pendidikannya selesai hingga ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.
"Kebiasaan di Indonesia membuka yayasan yatim piatu jadi seperti pengemis, nyari bantuan. Tugas kita adalah itu tidak boleh terjadi," ujar Japto.
"Bahwasanya sebaiknya, ini saya harapkan para pengurus kita, ini setiap tahun saya ulangi tapi tidak ada yang menjalani. Ambil ya satu orang satu anak asuh yang mampu bisa dua bisa tiga, kita asuh. Paling tidak bisa menjamin pendidikannya bisa menyelesaikan hingga pendidikan tertinggi," sambungnya.