WAHANANEWS.CO, Jakarta - Listrik di Aceh Tamiang menjadi sorotan publik setelah sempat menyala saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto, namun kembali padam ketika agenda kenegaraan itu berakhir, memicu pertanyaan tentang konsistensi pemulihan pascabencana.
Sorotan tersebut salah satunya disampaikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mempertanyakan stabilitas pasokan listrik di wilayah terdampak banjir dan longsor yang masih berlangsung hingga kini.
Baca Juga:
Siapkan 671 Charger SPKLU, Pastikan Perjalanan Nataru Aman bagi Pengguna Kendaraan Listrik
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto menjelaskan bahwa Aceh Tamiang termasuk wilayah dengan sistem kelistrikan yang masih dalam tahap pemulihan pascabencana.
“Dalam pemulihan sistem interkoneksi kelistrikan Aceh, masih diperlukan manajemen beban untuk mengatur nyala dan padam secara bergantian sesuai tahapan pemulihan,” ujarnya, melansir Kompas, Kamis (18/12/2025).
Kondisi medan yang berat dan cuaca yang belum sepenuhnya stabil membuat pemulihan dilakukan secara bertahap dengan prinsip kehati-hatian demi keselamatan sistem dan masyarakat.
Baca Juga:
PLN UP3 Depok Edukasi Publik Soal K3 Melalui Radio Megaswara Bogor
Ia menegaskan PLN terus bekerja mempercepat pemulihan dengan mengerahkan personel dan peralatan di lapangan.
“Hingga saat ini kami terus berupaya mempercepat pemulihan sistem kelistrikan di Aceh di tengah kondisi lapangan yang tidak mudah,” kata Gregorius.
Pada sejumlah wilayah Aceh termasuk Aceh Tamiang, pasokan listrik sementara disuplai menggunakan pembangkit diesel milik PLN sebagai langkah darurat.
Pasokan tersebut diprioritaskan untuk fasilitas vital seperti rumah sakit, PDAM, dan perkantoran pelayanan publik agar fungsi sosial tetap berjalan.
Sementara itu, pemulihan listrik pelanggan rumah tangga dilakukan seiring perbaikan jalur transmisi utama Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kilovolt Pangkalan Brandan–Langsa.
“Pekerjaan ini kami lakukan siang dan malam di tengah cuaca yang masih tidak menentu,” ujar Gregorius.
Ia menyampaikan penyambungan kabel tegangan tinggi pada Tower Emergency ruas Pangkalan Brandan–Langsa telah rampung dan kini memasuki tahap pengecekan akhir.
Tahapan selanjutnya setelah sistem interkoneksi pulih adalah penyalaan PLTU Nagan Raya Unit 2, 3, dan 4 untuk menambah pasokan daya ke seluruh Aceh.
“Setelah itu listrik akan dialirkan ke gardu induk, penyulang, dan gardu distribusi secara bertahap,” kata Gregorius.
PLN memastikan seluruh proses dilakukan dengan standar keselamatan tinggi agar listrik yang kembali menyala stabil dan aman bagi masyarakat.
“Pemulihan ini kami lakukan secara bertahap dan hati-hati untuk memastikan keandalan sistem,” ucapnya.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya meninjau langsung lokasi terdampak banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang pada Jumat (12/12/2025) untuk memastikan penanganan bencana berjalan optimal.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden mengecek tumpukan gelondongan kayu yang terbawa arus banjir dan menyumbat aliran sungai serta jembatan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Presiden dari PKS Pipin Sopian menyoroti kondisi kelistrikan Aceh yang belum sepenuhnya pulih pascabencana.
“Ini aneh, kenapa itu bisa terjadi, saya minta kepada Menteri ESDM dan PLN agar mengklarifikasi hal ini,” ujar Pipin, Selasa (16/12/2025).
Ia menegaskan bahwa situasi tersebut diyakini bukanlah hal yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto.
“Termasuk soal kesiapan di lapangan menjelang kunjungan Presiden, saya yakin Presiden tidak menghendaki kondisi seperti ini,” kata Pipin.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]