WAHANANEWS.CO, Jakarta - Listrik di Aceh Tamiang menjadi sorotan publik setelah sempat menyala saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto, namun kembali padam ketika agenda kenegaraan itu berakhir, memicu pertanyaan tentang konsistensi pemulihan pascabencana.
Sorotan tersebut salah satunya disampaikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mempertanyakan stabilitas pasokan listrik di wilayah terdampak banjir dan longsor yang masih berlangsung hingga kini.
Baca Juga:
Backbone Sumatera–Aceh Pulih, PLN Sambungkan Kembali Listrik Aceh Pascabencana
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto menjelaskan bahwa Aceh Tamiang termasuk wilayah dengan sistem kelistrikan yang masih dalam tahap pemulihan pascabencana.
“Dalam pemulihan sistem interkoneksi kelistrikan Aceh, masih diperlukan manajemen beban untuk mengatur nyala dan padam secara bergantian sesuai tahapan pemulihan,” ujarnya, melansir Kompas, Kamis (18/12/2025).
Kondisi medan yang berat dan cuaca yang belum sepenuhnya stabil membuat pemulihan dilakukan secara bertahap dengan prinsip kehati-hatian demi keselamatan sistem dan masyarakat.
Baca Juga:
Apel dan Doa Bersama, PLN Depok Pastikan Listrik Aman Selama Natal dan Tahun Baru
Ia menegaskan PLN terus bekerja mempercepat pemulihan dengan mengerahkan personel dan peralatan di lapangan.
“Hingga saat ini kami terus berupaya mempercepat pemulihan sistem kelistrikan di Aceh di tengah kondisi lapangan yang tidak mudah,” kata Gregorius.
Pada sejumlah wilayah Aceh termasuk Aceh Tamiang, pasokan listrik sementara disuplai menggunakan pembangkit diesel milik PLN sebagai langkah darurat.