WahanaNews.co | Tim penyelam masih terus berupaya menemukan bagian memori dari Cockpit Voice Recorder (CVR) Sriwijaya
Air SJ-182.
Hingga hari ke-8 pencarian, salah satu
bagian blackbox itu belum juga
ditemukan.
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
Tim penyelam sebenarnya sudah berhasil
memetakan posisi keberadaan CVR di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau
Lancang dan Pulau Laki.
Tapi, untuk menemukannya, tak semudah
itu.
Tim penyelam dari Denjaka dan Taifib
Marinir yang tergabung dalam operasi SAR menunjukkan kondisi bawah air yang
semakin tak bersahabat.
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
Dikutip dari akun Instagram resmi Marinir, @korps_marinir_tni_al, Minggu (17/1/2021), tampak penyelam cukup sulit mencari CVR. Kondisi
dasar laut sangat keruh.
Seorang penyelam sempat mengangkat
salah satu serpihan kecil pesawat, setelah diangkat, pasir dan lumpur
berguguran. Pandangan juga sangat terbatas.
Bila beberapa hari sebelumnya dasar
laut terlihat dan dipenuhi serpihan pesawat yang berserakan, kini pandangan
begitu keruh dan dipenuhi lumpur.
Pencarian CVR memang memiliki
tantangan tersendiri. Penyelam harus mencari secara fisik memori CVR, karena alat pemancar sinyal atau underwater locator beacon sudah terlepas dari badan blackbox.
Kondisi CVR juga diduga sudah pecah.
Tim penyelam sempat menemukan bagian casing
atau body protector CVR, dan dievakuasi ke KRI Rigel pada Jumat (15/1/2021). [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.