WAHANANEWS.CO, Denpasar - Dukungan terhadap langkah besar Pemerintah Provinsi Bali untuk menjadi destinasi wisata bebas sampah dunia terus mengalir.
Salah satunya datang dari relawan nasional DPP MARTABAT Prabowo-Gibran, yang mengapresiasi komitmen dan keberanian Bali dalam menjawab tantangan global terkait pengelolaan sampah.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Tekad Pemprov Bali Capai Bebas Sampah 2026 dan Batasi Plastik Sekali Pakai
“Bali tidak hanya sedang menjaga wajah Indonesia di mata dunia, tapi juga memberi contoh konkret bagaimana semestinya pembangunan pariwisata dilakukan, yakni berkelanjutan dan berpihak pada lingkungan hidup,” ujar Ketua Umum DPP MARTABAT, KRT Tohom Purba pada wartawan, Sabtu (19/4/2025).
Menurutnya, peluncuran Gerakan Bali Bersih Sampah yang diresmikan Gubernur Bali Wayan Koster merupakan bentuk kepemimpinan berani yang patut ditiru daerah lain.
Terlebih, langkah ini diambil justru ketika citra Bali sempat terguncang setelah media perjalanan dunia, Fodor’s Travel, menempatkan pulau dewata dalam daftar destinasi “yang sebaiknya tidak dikunjungi” pada 2025.
Baca Juga:
Dorong Kemandirian Energi Bersih, ALPERKLINAS Apresiasi Kerjasama Pemprov Bali dan PLN Icon Plus Percepat Bangun PLTS Atap
“Stigma buruk itu dijawab dengan tindakan nyata. Ini bukan sekadar kampanye hijau, tapi gerakan berbasis kebijakan, regulasi, dan partisipasi publik. MARTABAT melihat ini sebagai wujud nyata leadership for sustainability, yang sejalan dengan visi Prabowo-Gibran,” ungkap Tohom.
Ia menilai, Surat Edaran Gubernur Bali No. 9 Tahun 2025 yang melarang penggunaan plastik sekali pakai, serta larangan penjualan air minum dalam kemasan plastik di bawah 1 liter, adalah langkah progresif yang menunjukkan keseriusan.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya dukungan sistemik dan gotong royong lintas sektor untuk menjamin keberlanjutan program ini.