WahanaNews.co | Ada kabar terhangat datang dari Angkatan Laut Tentara Nasional
Indonesia.
Mayor militer terbaik Asia Tenggara
alias ASEAN, Ricky Tacomariyanto, dipercaya menjabat komandan di salah
satu kapal perang peluru kendali TNI AL.
Baca Juga:
Kababinkum TNI Buka Rapat Koordinasi Teknis Hukum TNI T.A. 2024
Mayor Laut (P) Ricky Tacomariyanto
dipercaya TNI Angkatan Laut untuk menjadi Komandan KRI Sutanto-377,
menggantikan Letnan Kolonel Laut (P) Memet Kurniawan.
Berdasarkan siaran tertulis TNI
Angkatan Laut, dilansir pada Senin (22/3/2021), serah
terima jabatan Komandan KRI Sutanto-377 telah dilaksanakan di Ruang TFG Satkor
Komando Armada (Koarmada) I, Pondok Dayung, Jakarta Utara.
Sebelumnya Mayor
Ricky menjabat sebagai Kepala Pelaksana KRI Banda Aceh-593.
Baca Juga:
Tersambar Petir di Mabes TNI, Seorang Prajurit Meninggal Dunia
Sementara Letkol Laut Memet melepas
jabatan Komandan KRI Sutanto-377 karena pindah tugas menjadi Komandan KRI
Halasan-630.
Perlu diketahui, Mayor Ricky
menyandang julukan prajurit militer terbaik se-Asia Tenggara, setelah berhasil meraih gelar Magna
Coumlaude alias nilai terbaik pada pendidikan Ecole de Guerre atau France War College
di Perancis.
Lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL)
2002 itu menyabet gelar Magna Coumlaude
angkatan 27 tahun pendidikan 2019-2020.
Untuk mendapatkan gelar ini bukan
perkara mudah, sebab ketika itu Mayor Ricky harus bersaing melawan puluhan
perwira militer negara lain.
Ecole de Guerre adalah
pendidikan tinggi untuk perwira-perwira angkatan bersenjata Perancis, yang akan
dipersiapkan menjadi pemimpin militer.
Memang setiap tahun prajurit TNI dari
ketiga matra mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan ini. Hanya
harus melalui seleksi super ketat.
Yang ikut seleksi prajurit TNI yang
berstatus sebagai perwira menengah mulai Mayor sampai Letnan Kolonel.
Untuk diketahui, KRI Sutanto-377
merupakan kapal perang RI jenis korvet kelas Parchim.
Kapal ini dibeli TNI AL dari negara
bekas pecahan Jerman Timur.
Kapal ini diproduksi oleh Volksmarine
yang didesain untuk peperangan anti kapal selam.
Kapal berbobot 854 ton ini sebelumnya
dioperasikan Komando Armada TNI AL wilayah timur.
Namun, pada 2011 dialihkan di bawah
kendali Koarmada TNI AL wilayah barat di bawah kendali Koramada I. [dhn]