Mulai 1986, usahanya mulai terlihat maju, terlebih saat ia fokus pada investasi lingkungan untuk mewujudkan obsesi satu persennya dan mendapat kepercayaan dari para pengusaha di Tanah Abang. Kompleks Ruko Tanah Abang Bukit adalah tempat pertama kali yang dikelola olehnya dari segi keamanan dan lingkungan, kemudian menyusul kompleks ruko di JI Fachrudin.
Pada saat menjelang krisis moneter pada 1997, berkaitan dengan pengembangan Pasar Tenabang Blok F, ia membangun kios-kios kecil di pinggir tembok Blok F. Dengan membangun kios-kios kecil ini, ia telah memberi peluang kepada pedagang ekonomi lemah untuk mendapatkan tempat berdagang dengan sistem sewa yang tidak mahal. Ia kemudian dipercaya oleh Perpasaran Tanah Abang untuk menjaga keamanannya.
Baca Juga:
Gangguan Jantung, Haji Lulung Meninggal Dunia
Pada tahun 2000, saat dibangun pertokoan Metro Tanah Abang oleh PT Rointa, yang juga membangun jembatan toko yang menyambung Pasar Regional Tenabang, ia dipercaya menjadi manajer di Pertokoan Metro Tanah Abang. Selain itu, pengembang memberikan kepercayaan kepadanya untuk mengelola keamanan di Metro Tanah Abang.
Jejak politik Haji Lulung memang penuh lika-liku. Dia mengawali karier politiknya bersama PPP. Namun dia lantas meninggalkan PPP saat partai berlambang Ka'bah itu mengalami perpecahan.
Haji Lulung kala itu pindah haluan ke Partai Bintang Reformasi (PBR). Dia bahkan menjabat sebagai Ketua DPC PBR Jakarta Barat.
Baca Juga:
Ribuan Anggota Ormas Dan Ratusan Warga Antarkan Jenazah Haji Lulung
Kembali ke PPP
Pasca-Pemilu 2004, Haji Lulung kembali ke PPP dan terpilih menjadi Ketua DPC PPP Jakarta Pusat.