Buntutnya, Haji Lulung pun dipecat dari PPP Djan. Djan menyatakan pemecatan Lulung ini juga dibarengi dengan pemecatan sembilan kader PPP lainnya.
"Tadi pagi dikirim SK-nya. Sampai saat ini belum ada respons. Dia menghilang. Selain terhadap beliau, kami memecat sembilan kader lainnya," ujar Djan saat jumpa pers di kantor PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2017).
Baca Juga:
Gangguan Jantung, Haji Lulung Meninggal Dunia
Djan mengatakan sembilan kader lainnya mengikuti jejak Lulung, yang telah menyatakan dukungan kepada pasangan calon yang berbeda dengan PPP. Oleh karena itu, Djan menyebut pemecatan itu merupakan upaya terakhir untuk menyatukan suara.
Setelah didepak Djan, Lulung pun kembali menjalin komunikasi dengan PPP kubu Rommy. Saat itu, dia bahkan menganggap pemecatannya dari kepengurusan PPP kubu Djan sebagai dagelan. Itu karena dia menganggap PPP yang sah adalah kubu Rommy.
Namun, tak lama, Haji Lulung merasa dibohongi oleh PPP kubu Rommy. Dia merasa dimanfaatkan setelah mendeklarasikan diri untuk mendukung Rommy. Sebab, saat itu, dia justru tak diberi kursi Ketua DPW DKI dan hendak dipindahkan ke DPP.
Baca Juga:
Ribuan Anggota Ormas Dan Ratusan Warga Antarkan Jenazah Haji Lulung
"Saya nih sekarang dibohongin, kalau jadi Ketua DPW deklarasi siap diperintah Rommy, geger tuh. Makanya kemarin saya deklarasi, komentar saya jadiin profil FB-nya Rommy. Haji Lulung sudah gabung ke kita, Haji Lulung serahkan kantor DPW, saya serahkan. Terus saya dijanjiin jadi ketua, mana percaya saya, DPW saja saya nggak dikasih, buat deklarasi saja nggak dikasih," kata Lulung kepada detikcom, Selasa (17/4/2018).
Pindah ke PAN
Perselisihan dengan PPP itu pun membuat Haji Lulung akhirnya memutuskan bergabung dengan PAN. Kala itu, dia mengaku sudah tidak mendapat tempat lagi di PPP.
"Saya nggak ada tempat di PPP. Jadi gini, PPP itu kan dulu dukung Ahok, saya nggak dukung Ahok, makanya saya dipecat PPP. Nah sekarang harusnya kan sudah terjadi rekonsiliasi, kita kan korban mereka, korban elite yang kemudian sekarang SK saya tak diberikan kembali, yaitu SK Jakarta. Namun saya disuruh pindah ke DPP menjadi salah satu wakil ketua umum atau wakil ketua, terus kalau selesai gimana prosesnya kan sulit," kata Lulung saat mendampingi Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno di Jakarta Timur, Senin (18/6/2018).