WahanaNews.co | Menkes
Budi Gunadi Sadikin terus mengingatkan masyarakat bahwa virus corona baru bisa
menular begitu pesat. Dari satu orang yang tertular COVID-19, maka akan meluas jadi
ribuan orang positif dalam waktu singkat kalau warga lengah.
Baca Juga:
Wali Kota dr Susanti Paparkan Germas Melalui Gerakan Cegah Stunting dan Aksi Bergizi Kepada Ratusan Siswa
"India naik, Thailand naik, Singapura naik, Eropa naik
karena ada mutasi baru. Mutasi baru dari 4 yang bahaya, 3 ada di Indonesia. Dan
dari yang masuk Indonesia, 26 sudah teridentifikasi di Jabar ada 2 di daerah
Karawang," kata Budi dalam siaran pers virtual di YouTube Kemenkes, Selasa
(18/5).
Beberapa varian yang masuk prioritas pemerintah adalah
varian Inggris B117, varian India B1617, dan varian Afrika Selatan B1531.
"Itu dari Middle East, pekerja migran Indonesia. Kalau
virus sekarang naik dari 1 jadi 4, naik jadi 16. Yang baru, 1 naik jadi 50, 50
naik jadi 2.500. Kecepatan penularannya tinggi sekali," imbuh dia.
Baca Juga:
Cegah HIV, Pemkot Bekasi Bagikan Belasan Ribu Kondom
Budi menjelaskan, ini alasannya meminta masyarakat disiplin
menjaga prokes dan mempercepat vaksinasi nasional, khususnya bagi lansia.
Apalagi saat Lebaran di masa pandemi ini, terbukti masih banyak warga yang
masih ngotot mudik dan berpotensi membahayakan orang tua.
"Beberapa provinsi seperti Jakarta vaksinasinya 60
persen. Saya sengaja kencangkan di Jakarta karena takut habis pulang mudik yang
risiko bukan anaknya tapi orang tua yang didatangi," jelasnya.
"Oleh sebab itu divaksin. Jogja 30 persen, Bali 20
persen, Jabar baru 8 persen. Banyak sekali lansia di Jabar yang belum divaksin
dan berisiko sekali," lanjut dia.
Budi menekankan tak ada yang lebih manjur dari disiplin
prokes yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak untuk mencegah
penularan COVID-19, termasuk varian baru corona. Tentu semakin ampuh kalau
dibarengi peningkatkan testing dan tracing dari pemerintah.
"Pakai masker, ini bisa menahan laju penularan mutasi
baru. Dinkes, testing dan tracing diperbanyak," pungkas dia. [dhn]