WahanaNews.co | Seluruh
belanja negara bakal terus tersedot untuk penanganan covid-19, selama kasus
penularan masih tinggi. Dengan kata lain, mayoritas belanja pemerintah pusat
dan daerah masih fokus untuk menanggulangi pandemi. Hal itu diungkapkan Menteri
Keuangan Sri Mulyani.
Baca Juga:
Menkeu Sri Mulyani Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I/2024 Capai 5,17%
"Selama covid-19 masih mendominasi, semua belanja
tersedot ke covid-19," ujar Ani, sapaan akrabnya, dalam rapat bersama
Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Rabu (25/8).
Nah, apabila kasus menurun, maka belanja negara bisa
digunakan untuk hal-hal di luar covid-19. Namun, itu pun bergantung dengan
sikap masyarakat dalam mengurangi penyebaran kasus.
"Selama (masyarakat) bisa disiplin, maka akan punya
ruang fiskal untuk prioritas lain," terang dia.
Baca Juga:
Menkeu Sri Mulyani Sebut Pembangunan IKN Habiskan Rp72,1 Triliun dari APBN
Diketahui, pemerintah mengalokasikan belanja sebesar
Rp2.708,7 triliun dalam RAPBN 2022. Angkanya naik tipis dari tahun ini yang
sebesar Rp2.697,2 triliun.
Rinciannya, belanja pemerintah pusat ditargetkan sebesar
Rp1.938 triliun, serta transfer daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp770
triliun.
Selain itu, pemerintah menganggarkan belanja untuk program
pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp321,2 triliun tahun depan.