WahanaNews.co | Masyarakat
Indonesia agar memperhatikan dan belajar dari perkembangan terkait pandemi
COVID-19 yang terjadi di dunia, terutama kemunculan gelombang baru di sejumlah
negara. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
"Kita harus mencegah agar kejadian serupa tidak terjadi di
Indonesia," ujar Retno dalam konferensi pers kedatangan kiriman vaksin
AstraZeneca gelombang kedua, yang diperoleh dari skema COVAX, dari Bandara
Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin malam.
Baca Juga:
Hingga 20 Januari 2024, BMKG Imbau Warga Waspadai Tinggi Gelombang 4 Meter di Sulut
Dalam kesempatan tersebut, Menlu menyampaikan keprihatinan
Indonesia terhadap gelombang baru pandemi COVID-19 yang muncul di sejumlah
negara di dunia serta kemunculan varian-varian baru di berbagai negara.
"Kita juga melihat kebutuhan dunia akan vaksin semakin
meningkat dan di sana sini kita melihat terjadinya perlambatan pengiriman vaksin
di seluruh dunia," ujarnya.
Di tengah itu semua, lanjutnya, Pemerintah Indonesia terus
berupaya memastikan keamanan pasokan vaksin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Indonesia. Namun demikian, diperlukan kerja sama semua pihak untuk dapat
melawan virus bersama-sama.
Baca Juga:
BMKG Minta Nelayan Bali Waspadai Potensi Gelombang Tinggi 3,5 Meter di Perairan Nusa Dua
"Upaya mencegah itu dapat dilakukan jika kita semua terus
disiplin menjalankan protokol kesehatan. Jangan pernah lengah. Perang melawan
COVID-19 masih jauh dari selesai," katanya.
Dia pun menyerukan kepada semua komponen masyarakat untuk terus
menaati protokol kesehatan secara konsisten, seperti memakai masker, mencuci
tangan, dan menjaga jarak.
Sebelumnya Indonesia menerima kiriman vaksin COVID-19 jadi
buatan AstraZeneca sebanyak 3.852.000 dosis melalui fasilitas kerja sama vaksin
multilateral COVAX dalam pengiriman gelombang kedua yang tiba di Tanah Air pada
Senin.
"Malam ini Indonesia menerima vaksin jadi AstraZeneca
sebesar 3.852.000 dosis. Pengiriman batch pertama vaksin multilateral dari
COVAX Facility telah diterima Indonesia pada 3 Maret 2021 yaitu sebesar 1,1
juta dosis," kata Menlu.
Dengan demikian, jumlah vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca
yang telah diterima Indonesia melalui skema multilateral COVAX tercatat
sebanyak 4.965.600 dosis dan semuanya diperoleh secara gratis, katanya.
Retno juga menyampaikan ucapan terima kasih Pemerintah
Indonesia kepada sejumlah lembaga yang telah terlibat dalam pengiriman vaksin
dari skema multilateral itu, termasuk GAVI, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),
Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), dan CEPI.
"Kita berharap pengiriman vaksin multilateral selanjutnya
dapat terus dilakukan sesuai dengan rencana," katanya. [qnt]