WahanaNews.co | Setelah diumumkan Presiden Jokowi menjadi Menteri Sosial
menggantikan Juliari Batubara, Tri Rismaharini langsung membeberkan
program-programnya.
Wali Kota Surabaya dua periode itu
menjelaskan, program-program itu seperti data bantuan sosial Covid-19, yang hingga kini masih bermasalah.
Baca Juga:
Usai Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih Oleh KPU, Jokowi Minta Prabowo-Gibran Persiapkan Diri
Risma pun menegaskan ingin mengamalkan
UUD 1945, yang menyebut bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh negara.
"Perbaikan data
untuk data-data penerima bantuan. Kami akan kerjasama dengan Kemendagri
[Kementerian Dalam Negeri], terutama terkait data kependudukan
dan perguruan tinggi di wilayah masing-masing. Karena, menurut
saya, akan sangat lebih baik kalau kami melibatkan perguruan tinggi
juga di dalam implementasi kami di lapangan, sehingga output bisa dilihat dan bisa kita lakukan
evaluasi bersama," jelas Risma di Istana Merdeka, Jakarta,
seperti disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/12/2020).
Risma menjelaskan, selama mengemban
tugas sebagai Menteri Sosial, ia akan fokus pada pemberdayaan. Terutama
anak-anak terlantar dan para fakir miskin, yang menurut amanat konstitusi
menjadi kewajiban Negara.
Baca Juga:
Usai Disebut Bukan Kader PDIP Lagi, Gibran: Dipecat Juga Ngak Apa-apa
"Fakir miskin dan anak terlantar
di bawah tanggungan pemerintah, kami akan perhatian terhadap anak-anak
terlantar fakir miskin itu yang akan kami prioritaskan pada program
pemberdayaannya, sehingga anak-anak kita bukan hanya
menengadahkan tangan tapi melakukan
sesuatu," jelas Risma.
Ia mengaku, hal itu pernah
dilaksanakanannya. Bahkan termasuk warga disabilitas bisa diberdayakan,
sehingga mereka dapat berguna dan bermanfaat.
Dengan begitu, anak-anak terlantar ini
bisa memberi manfaat bagi bangsa dan negara.