WanahaNews.co | Adanya perusahaan pelat merah hanya berdiri sendiri, tanpa melibatkan pihak lain ketika menjalankan bisnis perseroan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir geram.
Ia menyentil ada BUMN ramai-ramai menggodok usaha rumah sakit dan hotel, padahal bisnis utama atau core business yang dijalankan belum maksimal.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
"Yang pasti saya juga meminta seluruh perusahaan BUMN tidak berdiri sendiri. Jangan kayak dulu, semua bikin rumah sakit, semua bikin hotel, yang mengurus minyak, ngurusin kebun juga belum tentu benar, udah ngurus yang lain," ungkap Erick, Selasa (23/8/2022).
Saat ini, Erick tengah mendorong kolaborasi BUMN dan perusahaan rintisan (startup) melalui BUMN Startup Day 2022.
Kerja sama itu menjadi bagian dari memperkuat ekosistem digital di Indonesia. Lantaran, ekonomi digital dalam negeri diperkirakan tumbuh Rp4.818 triliun pada 2030.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
"Ini merupakan market besar dan harus dimanfaatkan,” ucapnya.
Dia menilai nilai ekonomi digital tersebut menjadikan Indonesia sebagai kontributor terbesar bagi ekonomi digital Asia Tenggara.
Saat ini Indonesia menempati urutan kelima dengan jumlah perusahaan startup terbanyak di dunia dengan mencetak 2.346 startup.
Ekonomi digital terbukti menjadi salah satu pilar resiliensi ekonomi nasional di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Dalam lanskap ekonomi digital itulah startup berperan penting, mulai dari menyediakan solusi digital terhadap kebutuhan sehari-hari, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong pencapaian dan daya saing teknologi Indonesia. [rsy]