Baca Juga:
Mantan Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginan Angin Dinyatakan Bebas
WahanaNews.co | Karena
berpotensi menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19, Dewan Pembina atau
Mustasyar PBNU, KH Adib Rofiuddin Izza minta rencana reuni Persaudaraan
Alumni/PA 212 ditunda.
Menurutnya, saat ini pandemi covid-19 belum mereda sehingga
bukan waktu yang tepat untuk bereuforia merayakan hal yang tidak penting,
apalagi saat ini DKI Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar
atau PSBB Transisi.
"Kalau saya mengimbau, saya menyarankan sebaiknya ditunda
dulu. Sekarang bukan waktunya kita bereuforia, bersama sama, bergerombolan, itu
tidak akan menyelesaikan masalah. Artinya tidak akan menyelesaikan masalah
tentang Covid-19," kata Kiai Adib Rofiuddin kepada wartawan.
Baca Juga:
Renja Optimalisasi Peran DPRD Kota Depok
Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon itu juga meminta
masyarakat membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi karena pemerintah tidak
akan bisa mengatasi sendirian.
"Pemerintah itu
melaksanakan protokol kesehatan untuk bangsa dan negara, untuk rakyatnya. Kita
semua harus bersama-sama menjaga itu. Kalau saya sarankan ditunda dulu lah.
Masih banyak waktu kok, kenapa harus sekarang," ucapnya.
KH Adib menilai pemerintah sudah bekerja semaksimal mungkin
selama sembilan bulan pandemi Covid-19 menjangkiti Indonesia, namun kesadaran
masyarakatnya masih rendah.
"Ini semestinya masyarakat bangsa Indonesia khususnya, sadar
bahwa kita semua itu tengah mendapat cobaan dari Allah SWT. Dan apa yang sudah
dilakukan oleh pemerintah itu luar biasa melaksanakan, menjaga terhadap
rakyatnya agar rakyatnya tidak terkena Covid-19. Tapi sayangnya masih banyak
masyarakat yang belum sadar," katanya.
"Maka saya menganjurkan betul kepada masyarakat karena
pemerintah sudah berusaha maksimal maka kita pun harus bersama sama. Tidak
mungkin pemerintah saja yang mengatasi. Karena itu kebaikan kita bersama, bukan
kebaikan sepihak," sambungnya.
Bagi Kiai Adib, silaturahmi bagus tapi tidak harus dengan
cara berkumpul mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.
"Bahwa reuni itu silaturahmi itu bagus, tetapi kalau hanya
akan membuat kemudharatan daripada kemanfaatan lebih baik ditunda. Kalau
efeknya menambah klaster Covid baru, ini menjadi tidak baik," pungkas KH Adib.
Sebelumnya, PA 212 merencanakan menggelar reuni pada 2
Desember 2020 di Monas, Jakarta Pusat. Ketua PA 212 Slamet Ma'arif menyebut
pihaknya saat ini tengah menunggu jawab surat izin penggunaan Monas dari
Pemprov DKI Jakarta. [dhn]