WahanaNews.co | Aktivitas Gunung Dempo di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, terpantau terus meningkat sehingga statusnya naik dari normal menjadi waspada.
Warga dan wisatawan dilarang mendekati kawasan kawah hingga radius dua kilometer karena berpotensi abu dan hujan lumpur.
Baca Juga:
Pemkab Rejang Lebong Kirim Bantuan Alat Berat Atasi Longsor di Lebong
Berdasarkan surat laporan yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian ESDM, sejak Minggu (2/1) lalu teramati adanya hembusan gas atau asap dari arah kawah puncak meski secara visual sempat tertutup kabut.
Pada Senin (3/1), hembusan gas berwarna putih tebal teramati muncul dari arah kawah dengan tinggi sekitar 150 meter dari atas puncak.
Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono mengatakan beberapa jenis gempa seperti vulkanik dalam, tektonik lokal, gempa hembusan, tektonik jauh, dan tremor pun sempat terekam selama periode 1 Desember-6 Januari.
Baca Juga:
Dinas PUPR Kota Tangerang Pastikan 12 Embung Berfungsi Sebagai Pengendali Banjir
Tremor terus-menerus dengan amplitudo 0,5-2 milimeter mulai terekam pada 4-6 Januari.
Pengamatan visual ini, ujar Eko, menunjukkan adanya kenaikan aktivitas hembusan gas dari kawah, seiring dengan kemunculan getaran tremor yang mengindikasikan adanya kenaikan gas, cairan, dan batuan padat ke kedalaman lebih dangkal.
Hasil spektogram gempa Gunung Dempo menunjukkan adanya gempa frekuensi rendah yang meningkat sejak 3 Januari.
"Hal tersebut berpotensi ancaman bahaya erupsi freatik menghasilkan abu dan hujan lumpur, serta hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah," kata Eko.
Dia menegaskan erupsi freatik bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala peningkatan yang jelas pada radius satu kilometer dari kawah serta aliran lumput kr arah dua kilometer sektor utara.
Dirinya mengimbau warga dan wisatawan tidak beraktivitas di radius tersebut.
Masyarakat di sekitar Gunung Dempo diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
Kesiapan BPBD
Sementara itu Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi melalui penyiapan personel dan peralatan.
Pemerintah Kota Pagaralam, Kabupaten Empat Lawang, dan Kabupaten Lahat untuk meninjau kembali Rencana Kontijensi untuk menyesuaikan kondisi lapangan sesuai kondisi aktual yang ada.
Rencana itu macam pembuatan jalur evakuasi atau titik pengungsian serta mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti tenda dan peralatan sanitasi, atau membuat dan memperbaharui rencana kontijensi yang sudah ada.
"Kepada masyarakat sekitar radius terdekat Gunung Dempo untuk sementara harap selalu waspada dan hati hati. Juga memperhatikan informasi yang yang resmi dari pemerintah. Tidak perlu panik dengan selalu memperhatikan himbauan dari pemerintah untuk menutup jalur untuk aktivitas pendakian," ujar Ansori. [rin]