WahanaNews.co | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyatakan bahwa jumlah sepeda motor di Indonesia terus meningkat dan akhirnya menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar yang dapat mencemari lingkungan.
Data kepolisian menunjukkan bahwa jumlah sepeda motor di Indonesia telah mencapai lebih dari 120 juta unit. Arifin menyatakan bahwa angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah sekitar lima sampai enam persen setiap tahun.
Baca Juga:
Harley-Davidson Tersandung Masalah, Konsumen Dapat Ganti Rugi Rp4 Triliun Akibat Cacat Produk
"Kami fokus pada kendaraan motor bermesin roda dua karena jumlah populasi lebih dari 120 juta dan tren pertumbuhannya mencapai 5-6 persen setiap tahun," ujar Arifin di kantor pusatnya di Jakarta pada Jumat (28/7/2023).
Menurutnya, populasi sepeda motor yang mencapai ratusan juta unit memberikan kontribusi besar terhadap pencemaran udara melalui emisi karbon. Dia menyebut bahwa jumlah emisi yang dihasilkan dari sepeda motor roda dua saat ini mencapai 300 juta kilogram per hari.
Selain itu, penggunaan sepeda motor konvensional juga berdampak pada tingkat konsumsi bahan bakar harian yang mencapai nilai US$480 juta per hari.
Baca Juga:
Bengkel Techno Motor Milik Alvian Malewa Warung Buncit Jakarta Selatan tak Bayar Utang Oli Top1 Topindo Sejak 2011
"Jika satu sepeda motor mengkonsumsi 1 liter bahan bakar minyak tiap hari, setara dengan 650 barel minyak mentah dengan harga minyak $80 per barel, maka kita menghabiskan $480 juta per hari untuk bahan bakar. Emisinya menghasilkan 2,5 kg emisi. Jadi, dengan 120 juta sepeda motor, berarti menghasilkan sekitar 300 juta kg emisi per hari," jelas Arifin.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah berupaya dengan program konversi sepeda motor konvensional menjadi listrik. Arifin menyatakan bahwa dampak dari program ini akan sangat signifikan, baik untuk mengurangi emisi maupun menghemat biaya.
ESDM telah menetapkan target konversi sepeda motor listrik sebanyak 50 ribu unit tahun ini, dan meningkat menjadi 150 ribu unit pada tahun 2024.
Untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap program tersebut, pemerintah kini memberikan subsidi sebesar Rp7 juta per unit untuk konversi motor menjadi listrik.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, memberikan apresiasi terhadap program konversi ini.
Menurut Budi, memilih untuk mengkonversi motor guna mengurangi emisi adalah langkah yang tepat karena populasi dan pertumbuhan sepeda motor di Indonesia sangatlah besar.
"Motor ini adalah game changer. Jumlahnya banyak, konversi mudah dilakukan, dan banyak orang yang membutuhkannya. Jadi semua orang berkontribusi dan masyarakat dapat menikmati biaya operasional yang lebih rendah," ujar Budi. [eta]