WahanaNews.co | Pasca viralnya kasus pengeroyokan terhadap ustaz di Baros Kabupaten Serang, sejumlah tokoh adat Batak Banten Bersatu (BBB) bersilaturahmi ke kediaman ulama kharismatik Abuya Muhtadi.
Pertemuan tokoh adat Batak dan Abuya Muhtadi tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kerukunan antar umat beragama wilayah Provinsi Banten.
Baca Juga:
Kepengurusan Gekrafs DPC Pandeglang Dikukuhkan untuk Majukan Ekonomi Kreatif
Abuya Muhtadi pun menyambut hangat kunjungan dari tokoh agama dan tokoh adat Batak di Banten tersebut.
Bahkan, kehadiran tokoh adat Batak Banten Bersatu juga sempat memberikan cenderamata berupa kain khas masyarakat Batak, Ulos, untuk Abuya Muhtadi.
Praeses HKBP Distrik Banten, Pdt Juniaster Hutauruk mengucapkan terima kasih kepada kepada Abuya Muhtadi yang telah mau turun secara langsung menyejukkan suasana pasca aksi pengeroyokan dan sweeping beberapa hari lalu.
Baca Juga:
Waluyo Kaget Proses Bedah Rumah dan Warung Miliknya dari Kemensos Hanya 1 Jam
Terlebih, saat ini banyak masyarakat Batak yang sudah tinggal di Banten, khususnya di Pandeglang selama puluhan tahun.
"Rupanya Abuya orangnya pendamai. Maka kami ke sini bersilaturahmi dan memintanya kepada beliau untuk turut menyejukkan dengan tausiyah beliau," katanya, dikutip dari Bantenraya, Jumat (5/4/2024).
Ia berharap ke depan, masyarakat Batak yang berada di Banten bisa seterusnya menjalin hubungan dengan masyarakat asli Banten untuk bersama membangun Provinsi Banten.
"Tentunya kita harus terus menggalang persatuan untuk membangun NKRi dan Banten ini," terangnya.
Di tempat yang sama, Abuya Muhtadi melalui juru bicaranya, Lili Hambali mengatakan, Abuya Muhtadi sudah meminta kepada masyarakat agar mempercayakan kasus ini ke kepolisian.
Ia juga turut berterima kasih kepada tokoh adat Batak dan agama yang terus menjalin komunikasi secara intens, terutama pasca kejadian pengeroyokan oleh oknum bank keliling kemarin.
"Kejadian kemarin bisa saja terjadi kerusuhan, tapi berhubung Abuya Muhtadi sangat toleransi dan menginginkan kedamaian, Abuya justru mengerahkan kami untuk meredam masyarakat agar tidak melakukan sweeping," katanya.
Lili meminta para tokoh adat Batak dan para rohaniawan untuk bisa lebih membimbing dan mengedukasi masyarakat Batak yang berada di Banten.
Membimbing untuk sama-sama memahami kultur dari masyarakat asli Banten, khususnya Pandeglang.
"Seperti yang dikatakan Abuya, karena yang bisa mengubah masyarakat itu menjadi baik itu ya para tokoh adat dan agamanya. Kita bekerja sama di sini, yang penting damai," tandasnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]