WahanaNews.co | Terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta dapat menjadi sarana perjumpaan, dialog dan tindakan nyata menggalang persaudaraan antara umat manusia lintas iman.
Hal tersebut dikemukakan Paus Fransiskus dalam pertemuan dengan tokoh agama Islam di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Baca Juga:
AM Putut Prabantoro: Pemda di Asia Pasifik Perlu Promosikan Perdamaian Demi Peradaban Dunia
"Saya mendorong Anda bersama-sama mengembangkan spiritualitas dan mengamalkan agama masing-masing dapat berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat yang terbuka yang didasarkan atas sikap saling menghargai dan mengasihi satu sama lain mampu melindungi diri dari kekerasan hati fundamentalisme dan ekstrimisme yang selalu berbahaya dan tak pernah dapat dibenarkan," ujar Paus.
Dua pesan Paus
Dalam pidatonya, Paus Fransiskus menyampaikan dua pesan khusus.
Baca Juga:
Jelang Hari Listrik Nasional Ke-79, PLN UP3 Jambi Turut Nyalakan Serentak Light Up The Dream Masyarakat Tidak Mampu Di Provinsi Jambi
Pertama adalah selalu melihat segala sesuatu secara mendalam karena hanya dengan demikian kita dapat menemukan apa yang menyatukan di balik perbedaan.
"Marilah kita mengingat satu hal ini memandang secara mendalam dan memahami apa yang mengalir di dalam hati kita, dan menemukan bahwa kita semua adalah saudara, seluruh peziarah semuanya dalam perjalanan menuju Allah, dan itu melampaui semua hal membedakan kita," kata Paus.
Dalam pesan keduanya, Paus Fransiskus meminta kita agar menjaga ikatan Terowongan yang dibangun dari satu sisi ke sisi lain untuk menciptakan hubungan antara dua tempat yang berbeda dan berjauhan.