WahanaNews.co | Secara
resmi, pemerintah membubarkan Front Pembela Islam (FPI), dan melarang berbagai
macam kegiatan yang dilakukan oleh ormas ini. Pelarangan tersebut resmi
terhitung sejak Rabu (30/12/2020).
Baca Juga:
Habib Rizieq Shihab Singgung Nama Ahok dalam Istighosah Kubro PA 212
Alasan serta aturan yang berkaitan dengan pelarangan FPI
tertuang dalam tujuh poin Surat Keputusan Bersama enam Kepala
Kementerian/Lembaga yang dibacakan oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM
(Wamenkumham) Edward Hiariej.
Setelahnya, Menko Polhukam Mahfud MD menampilkan cuplikan
video yang telah dirangkum terkait dengan dukungan FPI terhadap organisasi
terorisme, ISIS.
"Silahkan ada sedikit tiga menit ini, ada gambar-gambar
pendukung," ungkap Mahfud dalam konferensi persnya, Rabu (30/12/2020).
Baca Juga:
Bahas Normalisasi, Anies: Pembubaran FPI dan HTI Telah Diputuskan dan Disepakati
Di awal video, menampilkan orasi Habib Rizieq terkait dengan
cita-cita ISIS untuk menegakkan syariat Islam. Menurut Rizieq, hal baik seperti
itu haruslah diakui dan didukung.
"Apa yang baik dari ISIS kita akui. Cita-cita mulianya
menegakkan syariat Islam, hal yang baik. Cita-cita mulianya menegakkan khilafah
Islamiyyah adalah hal yang baik," ucap Rizieq dalan video tersebut.
"Cita-citanya melawan kezaliman Amerika Serikat dan
sekutunya cita-cita yang baik. Saya tanya, kalau hal-hal yang baik dukung
tidak? Takbir" sambung Rizieq yang dijawab takbir oleh para pengikutnya.
Bahkan, Rizieq meminta kepada pengikutnya agar jangan sampai
diadu domba dengan ISIS. Menurutnya, tindakan memusuhi ISIS tidak akan pernah
terjadi dan dilakukan oleh FPI.
"Kalau pemerintah zalim, tentara jahat, polisi jahat,
main tangkap, main tembak, rakyat hartanya dijarah, tanahnya dirampas. Syariat
Islam disingkirkan, saya mau tanya besok perlu ada ISIS tidak? Perlu ISIS
tidak?" tanya Rizieq ke pengikutnya, yang kemudian dijawab" "Perlu".
Di samping itu, pemerintah juga menampilkan video anggota
FPI yang mendukung pembaiatan massal ISIS di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kejadian itu terjadi sekira lima tahun silam, tepatnya 25 Januari 2015.
Dalam video tersebut ditampilkan ada seorang yang sedang
memimpin banyak orang mengucapkan sebuah kalimat. Terlihat di lokasi terpampang
bendera ISIS.
Selanjutnya, ada cuplikan video orasi Habib Rizieq yang
berbicara terkait dengan konflik agama yang terjadi di Poso-Ambon. Dalam orasi
tersebut, Habib Rizieq menyebut pihaknya memiliki berbagai senjata tajam,
senjata api, dan juga amunisi untuk melakukan perang tujuh hari tujuh malam di
Poso.
"Polisi lari, tentara lari, ribuan orang Kristen mai
saudara, mereka lari tebirit-birit lari ketakutan teriak-teriak minta tolong
kepada Amerika, minta damai ke pemerintah pusat, Biad*b," tegas Rizieq.
Tak hanya itu, ditampilkan juga para anggota FPI yang tengah
melakukan latihan atau simulasi potong leher. Diduga kegiatan itu terjadi saat
DPC FPI-LPI Macan Proppo Pamekasan yang ketiga.
Terlihat dari video tersebut ada seorang pria mengenakan
pakaian serba putih dengan sarung yang digantung di pundaknya melakukan
simulasi pemotongan leher terhadap para pemuda yang tengah duduk. [qnt]