WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku bahwa dirinya sudah menegur Perum Bulog lantaran harga beras naik.
Menurut dia kenaikan beras tersebut perlu diwanti-wanti agar tidak merugikan masyarakat hingga bisa menjaga inflasi.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Hati-hati dengan yang namanya kenaikan beras. Saya sudah dua hari yang lalu memperingatkan Bulog untuk masalah ini karena di lapangan 79 daerah beras mengalami kenaikan yang tidak sedikit," ujar Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) se-Indonesia dipantau secara virtual, Selasa (17/1/2023).
Bukan hanya beras, namun Jokowi juga menyoroti soal kenaikan telur, daging ayam ras, dan tomat.
Jokowi mengatakan, ada sebanyak 89 daerah yang harga telurnya mahal, 82 daerah yang mengalami kenaikan tomat dan 75 daerah yang mengalami kenaikan daging ayam ras.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Oleh sebab itu, Jokowi meminta seluruh kepala daerah terus memantau harga barang dan jasa yang ada di lapangan.
Dengan demikian menurut dia, inflasi Indonesia yang sudah terjaga dengan baik bisa terus dilanjutkan.
"Saya minta seluruh gubernur, bupati, wali kota bersama BI terus memantau harga-harga barang dan jasa yang ada di lapangan sehingga selalu terdeteksi sedini mungkin sebelum kejadian besarnya itu datang sehingga bisa kita kejar dan antisipasi untuk diselesaikan," kata Jokowi seperti dilansir dari Kompas.
Sementara itu mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) daerah yang mengalami harga beras paling tinggi ada di Kalimantan Tengah yang harga berasnya bertengger Rp 16.650 per kilogram.
Kemudian telur, daerah yang mengalami harga telur paling tinggi ada di Kota Tarakan yakni Rp 45.000 dan di Papua yang dibanderol Rp 37.900 per kilogram. [ast]