WahanaNews.co | Pemerintah Kota Medan memberikan subsidi kepada 900 kendaraan angkutan kota (angkot). Wali Kota Bobby Nasution juga akan menyalurkan bantuan uang tunai Rp600 ribu selama tiga bulan untuk sopir angkot, betor dan ojek online.
Subsidi tersebut berasal dari APBD Kota Medan melalui Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) yang telah dialokasikan Pemko Medan sebesar 5,6 persen guna menangani dampak penyesuaian kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
KPK: Kasus Pemkot Semarang Dugaan Korupsi hingga Pemerasan
Hal ini terungkap ketika Wali Kota Medan Bobby Nasution menempelkan secara simbolis stiker tanda subsidi di kendaraan angkutan umum di Jalan Pulau Pinang Medan, Senin (3/10/2022) sore.
Pemasangan stiker ini menjadi pertanda bahwa penumpang mendapatkan subsidi sebesar Rp. 1.500 jika menaiki angkutan umum yang telah ditempeli stiker berisikan barcode khusus.
“Hari ini kita sama-sama akan melakukan penempelan stiker yang isinya adalah barcode untuk mendapatkan subsidi dari Pemko Medan. Hal ini juga jadi tindak lanjut atas instruksi bapak Presiden untuk menanggapi pengurangan subsidi BBM yang dilakukan pemerintah pusat sekaligus mengantisipasi kenaikan inflasi di daerah,” kata Bobby Nasution.
Baca Juga:
Komisi I DPRD Dorong Pemkot Bekasi Cairkan THR TKK Jelang Idul Fitri 2024
Di hadapan Wakil Wali Kota Medan H Aulia Rachman, unsur Forkopimda Kota Medan, Pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan serta para pengemudi angkutan umum, suami Kahiyang Ayu itu mengatakan, jika penumpang yang akan menaiki angkot silahkan mendownload aplikasi SIBONAS.
“Setelah itu, lakukan scan barcode dan tunjukkan handphone kepada pengemudi dan cukup bayar dengan tarif yang lama. Sebab, subsidi Rp.1.500 dari pemerintah tersebut akan masuk ke rekening perusahan-perusahan yang menaungi angkutan tersebut. Nantinya, perusahaan yang akan menyalurkan sesuai dengan daftar kendaraan yang terdaftar dalam perusahaan,” katana.
Bobby juga meminta Dinas Perhubunga (Dishub) Kota Medan untuk mensosialisasikan program yang dijalankan sehingga dapat berjalan dengan optimal. Terlebih, masih banyak pengemudi angkot yang belum memahami secara menyeluruh program yang dijalankan saat ini.