WahanaNews.co | Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menyebutkan pihaknya masih berkoordinasi dengan keluarga besar Gubernur Jabar Ridwan Kamil terkait titik lokasi pemakaman putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.
Meskipun begitu, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Jabar, Wahyu Mijaya, yakin Eril akan dimakamkan di Indonesia.
Baca Juga:
Kesedihan Zara Usai Kepergian Eril: Kami Erat Seperti Kacang Polong
"Lokasi pemakaman ditentukan keluarga, kami belum bisa memastikan titik lokasinya," kata Wahyu, Kamis (9/6/2022).
Selain berbicara dengan keluarga, Pemprov Jabar juga tengah berkoordinasi dengan KBRI terkait pemulangan jenazah Eril yang ditemukan di bendungan Engehalde sungai Aare, Swiss, beberapa jam yang lalu.
"Rencana penjemputan berkoordinasi dinas pihak KBRI. Hari Sabtu atau Minggu almarhum sudah bisa di Jakarta dan akan ke Bandung. Kami secara terus menerus bicara dengan pihak keluarga," ujarnya.
Baca Juga:
Wakil Walikota Depok Puji Ketegaran Hati Gubernur Jabar dan Istri
Wahyu menjelaskan lokasi rumah duka untuk menyambut kepulangan jenazah pun masih belum diputuskan.
"Informasi baru didapat barusan. Apakah rumah duka akan di sini atau rumah pribadi beliau. Nanti akan diinfokan. Sementara tidak mengagendakan demikian, kemungkinan menjemput hanya di bandara saja tidak ke Swiss," jelas Wahyu.
Harapan Pihak Keluarga Eril
Sementara itu, pihak keluarga Ridwan Kamil berharap jenazah putra sulung dari Gubernur Jabar itu, yakni Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, bisa tiba di Indonesia pada Sabtu (11/6) atau Minggu (12/6).
"Harapan kami bisa tiba di Indonesia setidak-tidaknya hari Sabtu atau Ahad," kata Elpi Nazmuzaman, adik kandung Ridwan Kamil, dalam jumpa pers secara daring yang diikuti di Bandung, Kamis malam.
Namun, kata dia, hingga saat ini pihak keluarga belum bisa memastikan waktu kepulangan jenazah Eril ke Indonesia.
"Untuk waktu kami belum bisa memastikan kapan akan tiba di Indonesia. Tapi pada dasarnya akan kami lakukan secepat-cepatnya. Sejauh yang memungkinkan, tergantung kondisi situasi sumber daya yang mendukung," kata dia. [rin]