WahanaNews.co, Jakarta - Perang antara kelompok Hamas di Palestina dan Israel disebut Mabes Polri turut berdampak membangkitkan sel-sel teroris di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat Apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) tahun 2023.
Baca Juga:
Kapolri Pimpin Serah Terima Jabatan 6 Pejabat Tinggi Polri, Brigjen Alfred Papare Dilantik Jadi Kapolda Papua Tengah
Apel tersebut, turut dihadiri seluruh Pejabat Utama (Pju) Mabes Polri, Kapolda hingga Kapolres wilayah Indonesia.
"Beberapa waktu lalu dampak dari perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel tidur yang terafiliasi dengan teroris dan mau tidak mau kita tentunya harus waspada," ujarnya kepada wartawan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (1/11/2023) melansir CNN Indonesia.
Oleh sebab itu, ia mengaku telah memerintahkan seluruh anggotanya untuk mengantisipasi serangan teror akibat peningkatan eskalasi tersebut.
Baca Juga:
Kapolri Serukan Pilkada 2024 Aman dan Damai, Jaga Persatuan Bangsa
Listyo juga memerintahkan jajaran untuk menindak tegas seluruh potensi atau tanda gangguan keamanan khususnya selama pelaksanaan Pemilu 2024.
"Tentunya kita siapkan di semua wilayah kantong-kantong yang memang kita tengarai bahwa di situ banyak sel-sel tidur untuk betul-betul kita awasi secara ketat," ujar perwira bintang empat Polri itu.
"Saya kira itu menjadi bagian tugas kita. Mudah-mudahan semuanya bisa kita laksanakan dengan baik dan semuanya bisa berjalan aman," imbuhnya.
Sebelumnya Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap total 59 orang tersangka terorisme sepanjang Oktober 2023.
Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan seluruh tersangka itu dinilai terbukti terafiliasi dengan jaringan teror Jemaah Islamiyah (JI), Jemaah Ansharut Daulah (JAD), dan Anshor Daulah (AD).
Aswin menyebut dari total teroris yang telah ditangkap itu, 40 diantaranya merupakan anggota JAD yang hendak menggagalkan pelaksanaan Pemilu serentak 2024.
Aswin menjelaskan seluruh tersangka itu merupakan anggota dari kelompok JAD pimpinan AU yang telah melakukan baiat atau memberikan dukungan terhadap Daulah Islamiyah alias ISIS.
"Bagi mereka pemilu adalah rangkaian demokrasi, dimana demokrasi itu adalah maksiat, demokrasi ini adalah sesuatu yang melanggar hukum bagi mereka," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (31/10).
Dalam perencanaannya, Aswin mengatakan kelompok tersebut berniat melakukan serangan terhadap aparat-aparat keamanan yang bertugas dalam rangkaian Pemilu.
"Mereka berencana melakukan serangan terhadap aparat-aparat keamanan yang menjadi fokus pengamanan dalam rangkaian kegiatan pemilu tersebut," jelasnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]