WahanaNews.co | Epidemiolog
Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut, pandemi virus corona (Covid-19)
di Indonesia saat ini sudah berada dalam kondisi community transmission atau
transmisi penularan tingkat komunitas.
"Kita harus pahami bahwa Indonesia ini sudah dalam
kondisi community transmission ya levelnya, itu yang gradasi yang keluarkan WHO
itu sudah satu tahun ya," ungkap Dicky dalam keterangannya, Senin (17/5/2021).
Baca Juga:
Meski Sudah Vaksin, Masyarakat Waspadai Covid-10 Varian Arcturus
Dicky menyatakan, community transmission yang saat ini
melanda Indonesia secara sederhana, sebagian besar kasus infeksi Covid-19 tidak
terdeteksi.
"Artinya itu secara sederhana kita enggak bisa
mendeteksi sebagian besar kasus infeksi, termasuk tidak bisa mendeteksi juga
sebagian besar sumber infeksi. Jadi udah di mana-mana ini infeksi ini,"
katanya.
Apalagi, kata Dicky, Indonesia masih ada pekerjaan
rumah (PR) untuk menemukan dan menyelesaikan kasus Covid-19 sebelumnya. Di
antaranya kasus Covid-19 dari klaster Pilkada, akibat libur panjang sebelumnya,
ditambah dari mudik Lebaran tahun ini.
Baca Juga:
Korban Keracunan Obat Muncul Lagi, Epidemiolog: BPOM Harus Bertindak
"Sehingga ketika orang ini mudik ya, dan untuk diketahui
juga ini bukan hanya masalah mudik, tapi ini sudah terakumulasi. Ada
akibat-akibat sebelumnya yang PR tadi, yang sebagian besar belum terselesaikan,
ada akibat Pilkada, ada akibat libur-libur panjang sebelumnya, nah ini sudah
semakin terakumulasi dengan pada mudik tahun ini," kata Dicky.
Ia juga menyebutkan jika kecenderungan masyarakat
Indonesia saat ini semakin abai terhadap Covid-19. Hal ini pun terlihat dari
positivity rate Covid-19 di Indonesia semakin naik.
"Kecenderungan masyarakat semakin abai ya, karena
sudah masuk tahun kedua pandeminya belum terkendali. Itu terlihat dari
positivity rate kita yang memang di atas 10%," ucap Dicky.
Dicky menegaskan, secara sains mobilitas tinggi akan
rawan terjadi lonjakan kasus Covid-19.
"Nah artinya tidak bisa dibantah secara sains
sebetulnya orang dengan bermobilitas tinggi, orang berinteraksi tinggi dalam
kondisi sangat rawan seperti ini, dengan saya sampaikan tadi level community
transmission dan positivity rate selalu di atas 10% ya dia berpotensi membawa
virus dan juga memaparkan virus itu," tuturnya. (Tio)