WahanaNews.co | Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi terselenggaranya Forum G20 Empower pekan ini. G20 Empower sendiri, merupakan salah satu working group pada Presidensi G20 Indonesia yang bertujuan mengakselerasi kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan di sektor swasta.
Erick ingin perusahaan pelat merah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat potensi perempuan di dunia bisnis dan profesional.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Selain itu, ia juga yakin jika BUMN dan Forum G20 Empower memiliki komitmen sama dalam pemberdayaan dan emansipasi perempuan di dunia bisnis maupun profesional.
"Saya berharap BUMN dan pemangku kepentingan terkait dari Forum G20 Empower dapat terus berkolaborasi dalam memperkuat potensi perempuan di dunia bisnis dan profesional," ujar Erick seperti dikutip dari Antara, Jumat (20/5).
Dengan kolaborasi, sambung Erick, perempuan Indonesia dapat meningkatkan kontribusinya dalam pertumbuhan ekonomi sosial dan kesejahteraan bangsa Indonesia, guna mewujudkan Indonesia yang maju, makmur dan mendunia.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Erick mengingatkan separuh dari penduduk Indonesia adalah perempuan. Saat ini, perempuan Indonesia mampu memasuki hampir seluruh mata rantai usaha.
Kendati demikian, ia mengakui masih terdapat banyak tantangan yang dihadapi oleh perempuan Indonesia yang hendak berkiprah di dunia bisnis maupun profesional.
Misalnya, representasi perempuan di level strategis maupun pucuk kepemimpinan masih kurang. Selain itu, masih ada ketimpangan akses terhadap teknologi, kekerasan dan diskriminasi berbasis gender, hingga kurangnya ruang aman bagi perempuan di tempat bekerja.
Untuk itu, ia berkomitmen untuk menciptakan kesetaraan hak dan kesempatan di perusahaan pelat merah.
"Oleh karena itu, sejak awal masa kepemimpinan saya di Kementerian BUMN, kami memberikan perhatian khusus dalam memberikan rasa aman, nyaman dan membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi perempuan di BUMN, termasuk mengupayakan lingkungan kerja yang bebas dari diskriminasi maupun kekerasan berbasis gender," ujarnya. [rsy]