WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga berpandangan, Presiden Prabowo Subianto harus hati-hati dalam menentukan komposisi kabinet.
Kepala Negara harus mempertimbangkan kapasitas setiap calon pembantunya di kabinet.
Baca Juga:
Posisi Menteri BUMN Kosong, Tiga Wamen Berpeluang Jadi Ad Interim
Ditengah rumor pergantian posisi Menteri BUMN Erick Thohir kepada pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jeffrie Geovanie, ia berharap bisa meningkatkan kinerja Kabinet Merah Putih. Bukan sekadar mengakomidir kepentingan pihak-pihak tertentu.
“Karena itu, kalaupun Menteri BUMN akan diganti, diharapkan kapasitasnya yang lebih baik dari Erick Thohir,” kata Jamiluddin dikutip dari rmol.id, Minggu, (16/3/2025).
Dengan begitu, lanjut Jamiluddin, reshuffle menteri semata-mata dilakukan untuk meningkatkan kinerja Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo. Bukan untuk mengakomodir kepentingan yang sempit.
Baca Juga:
Prabowo Kocok Ulang Kabinet, Djamari Chaniago Menko Polkam dan Erick Thohir Menpora
“Celakanya, bila reshuffle kabinet hanya untuk mengakomodir kepentingan Jokowi. Ini akan membahayakan posisi Prabowo ke depan, baik jangka pendek maupun menengah dan panjang,” pungkasnya.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.