WahanaNews.co | Salah seorang suporter Arema FC atau Aremania Eko Prianto (39) menceritakan kengerian yang terjadi pada tragedi di Stadion Kanjuruhan dalam laga Arema FC melawan Persebaya, Sabtu (1/10/2022) kemarin.
Saat bercerita, Eko mulai mengusap matanya yang basah. Dengan terisak dia mengaku tak kuat menceritakan kejadian memilukan yang ada di depan matanya itu.
Baca Juga:
Ingat Suporter Mengerang di Kanjuruhan, Panpel Arema FC Menangis
Eko adalah salah satu dari sekian ribu suporter Arema yang menjadi saksi mengerikannya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Dirinya mengatakan, malam itu dia sengaja tak masuk ke stadion, meski tiket sudah di tangannya. Dia lebih memilih menemani kawannya yang tak punya tiket.
"Tanggal 1 Oktober, saya punya tiket, tapi saya tidak masuk. Saya ada di luar, saya dan teman saya cuma keliling di luar stadion," kata Eko di Malang, Senin (3/10/2022) kemarin.
Baca Juga:
Sidang Kanjuruhan, Ahli: Gas Air Mata Tak Bisa Dideteksi di Jenazah
Eko kemudian berkeliling untuk mengamati kondisi. Ia melihat banyak sekali aparat berjaga-jaga di sekitar Stadion Kanjuruhan.
Saat itu kondisi masih aman bahkan sampai peluit panjang akhir babak kedua dibunyikan. Namun tak berapa lama, Eko mengaku mendengar suara letupan gas air mata dari arah dalam.
"Setelah peluit dibunyikan masih keadaan kondusif. Saya berpikir, alhamdulillah meskipun kalah Aremania mereka sudah dewasa. Tapi beberapa menit kemudian ada suara seperti tembakan beberapa kali," ujarnya.