Setelah sedikit tenang, Eko melanjutkan ceritanya. Ia mengatakan dia kemudian mencari pertolongan ke aparat keamanan yang malam itu bertugas di Kanjuruhan untuk mengevakuasi korban yang bergeletakan. Tapi penolakan justru didapatkannya.
"Saya lari ke aparat keamanan, petugas dari TNI-Polri. Pertama saya minta tolong ke kepolisian. Mereka tidak mau, takut terjadi apa-apa," ucapnya.
Baca Juga:
Ingat Suporter Mengerang di Kanjuruhan, Panpel Arema FC Menangis
"Ke aparat yang pakai baju loreng, juga ditolak, saya malah mau dipukul sama beliau sambil bilang 'temenku yo onok sing kenek cok'," tambah Eko.
Bagi Eko, peristiwa malam itu adalah kejadian paling buruk selama lebih dari hampir 30 tahun dia menjadi Aremania. "Ini kejadian paling buruk dan bukan yang pertama. Tapi saya minta kejadian, tragedi 1 Oktober ini, harus diusut tuntas," pungkas dia. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.