WahanaNews.co | Sejumlah petani tomat di lereng gunung merapi, Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali membiarkan tomatnya tidak di panen.
Hal tersebut dikarenakan para petani mengalami kerugian hingga jutaan rupiah akibat harga tomat yang merosot tajam.
Baca Juga:
RI Butuh Tambahan 1 Juta Hektare Lahan Tebu Untuk BBM Bensin Campur Etanol 10%
Harga tomat di tingkat petani saat ini hanya sekitar Rp 700 hingga Rp 1000 per kilogram. Harga jauh di bawah standar yang rata-rata mencapai Rp 2.000 hingga Rp 2.500 per kilogram.
“Harga saat ini tidak bisa menutup biaya produksi yang mencapai Rp2 juta lebih,” kata salah satu petani, Suji, Rabu (21/9/2022).
Untuk biaya produksi lahan seluas 3.000 meter persegi, para petani mengaku harus mengeluarkan biaya sekitar Rp2 juta. Apalagi saat ini harga obat-obatan juga naik.
Baca Juga:
Konsisten Jadi Barometer Produksi Gula Nasional, Jatim Produksi Gula Kristal Putih 1 Juta Ton Per Tahun
Karena merugi, sejumlah petani membiarkan tanamannya meski sudah memasuki masa panen. Buah tomat siap petik akhirnya membusuk. [rsy].
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.