WahanaNews.co | Mahkamah Agung (MA) meninjau sekaligus memonitor lokasi Ibu Kota Negara (IKN). Peninjauan ini dipimpin langsung oleh Ketua MA Syarifuddin.
Sebagaimana dikutip dari website MA, Minggu (8/5/2022), kunjungan itu dilakukan pada akhir April 2022. Pimpinan MA mendapatkan penjelasan dari pejabat yang berwenang mengenai peta lokasi Ibu Kota Negara baru dan lahan yang rencananya nanti dijadikan lokasi kantor baru MA.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Dalam pengecekan lokasi IKN itu, Syarifuddin didampingi Wakil Ketua MA Bidang Yudisial Andi Samsan Nganro, Ketua Kamar Pembinaan MA Takdir Rahmadi, Ketua Kamar Pengawasan MA Zahrul Rabain, Ketua Kamar Perdata MA I Gusti Agung Sumanatha, Ketua Kamar Pidana MA Suhadi, Ketua Kamar Tata Usaha Negara MA Supandi. Kemudian, Ketua Kamar Agama MA Amran Suadi, Ketua Kamar Militer Burhan Dahlan, Plt Dirjen Badan Peradilan Umum Prim Haryadi, serta Kepala Biro Hukum dan Humas MA, Sobandi.
Di sana, pimpinan MA menerima penjelasan soal rencana lokasi penempatan tempat tinggal bagi unsur pimpinan MA, para hakim agung, dan seluruh pegawai. Tak hanya itu, ada pula penjelasan tentang sarana dan prasarana penunjang seperti akses listrik hingga jaringan internet.
"Termasuk di dalamnya sarana dan prasarana penunjangnya, seperti akses bandara, jalan raya, ketersediaan listrik, air dan tempat peribadatan, layanan kesehatan, serta jaringan internet," tulisnya.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Di sisi lain, Kementerian PUPR mendatangi kantor MA dan diterima Sekretaris MA Hasbi Hasan. Kedatangannya itu terkait sayembara gedung MA di titik nol IKN. Saat ini pelaksanaan sayembara konsep perancangan kawasan dan bangunan kompleks perkantoran yudikatif telah memasuki tahapan penyusunan karya dengan batas akhir pada 1 Juni 2022.
Menurut Subkoordinator Bangunan Gedung Negara, Anisa Budi Kurniasari, Aanwijzing Online yang telah dilaksanakan pada 19 April 2022 disampaikan usulan peserta untuk dapat melakukan atau tinjauan lapangan pada kawasan dan bangunan yang telah didesain sebagai referensi peserta dalam menyusun karya sayembara.
"Sehingga diharapkan karya peserta akan dapat mengetahui kebutuhan dari pengguna secara langsung," ujar Anisa. [qnt]