WahanaNews.co | Menyuarakan aksi protes terhadap kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), mahasiswa dari kelompok Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), terus mengobarkan rasa kecewa mereka dengan memberikan pernyataan dan tuntutan dari mahalnya harga BBM sejak Sabtu kemarin (3/9/2022).
Salah satu orator, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar PMII (PB PMII), Muhammad Rafsanjani menyampaikan protes atas kenaikan harga bahan bakar kendaraan tersebut.
Baca Juga:
680 Liter Pertalite Diamankan, Sat Reskrim Polres Subulussalam Tangkap Seorang Pria Diduga Lakukan Penyalahgunaan BBM
"Karena BBM naik, ongkos berangkat kuliah jadi mahal. Ongkos pulang pergi buat ngapel (pacaran) juga jadi mahal. Semua dari kalian pasti rasakan kerugiannya," ujar Rafsan, Senin (5/9/2022).
Rafsanjani juga menyampaikan adanya kenaikan harga BBM ini bukan untuk ditujukan pada rakyat miskin. Ia menyampaikan mahalnya harga BBM tersebut hanya mengalihkan subsidi untuk para pemilik modal atau para kalangan elit.
"Jadi sahabat-sahabat, kenaikan ini jelas merugikan kita dan semua rakyat kecil. Tidak ada satupun yang justru membantu kita, tetapi mereka yang telah memiliki modal dan bertengger nyaman dengan kekayaannya," kata Rafsan sembari berapi-api.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal
Sebelumnya, Imbas demo mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kawasan Jalan Veteran III arah Harmoni, Jakarta Pusat, macet parah, Senin (5/9/2022) sore. Saat ini beberapa titik jalan di sekitar Istana Negara ditutup sementara.
Tepat pukul 15.08 WIB Jalan Veteran III arah Patung Kuda maupun Istana Negara, sudah ditutup polisi.
Saat ini aparat kepolisian masih mengawal ketat jalan yang telah ditutup. Bahkan, beberapa personel TNI terlihat ikut mengawasi ruas jalan yang ditutup.
Beberapa titik yang sudah ditutup diblokade, yakni Jalan Merdeka Barat, Jalan Veteran I, Veteran II dan Veteran III. [rsy]