WahanaNews.co | Polisi akan meminta keterangan langsung dari pihak Bulog, JNE, dan Kementerian Sosial (Kemensos) terkait temuan paket bantuan sosial (bansos) terkubur di Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan rencananya pemeriksaan terhadap tiga pihak itu akan dilakukan pada Selasa 2 Agustus besok.
Baca Juga:
JNE Ganti Rp 37 Juta untuk 3,4 Ton Beras Banpres yang Rusak
"Kami besok akan panggil beberapa pihak terkait termasuk Bulog untuk diambil keterangan termasuk JNE, Kemensos RI," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (1/8).
Zulpan menyebut dalam pemeriksaan besok, pihaknya berencan menggali keterangan lanjutan ihwal kronologi penimbunan paket bansos tersebut.
Termasuk juga dokumen-dokumen perjanjian antara PT DNR dengan JNE.
Baca Juga:
Untuk Beras Banpres yang Rusak, JNE Ganti Rp 37 Juta
"Dan data-data yang dijanjikan akan dibawa besok, sehingga akan diketahui kebenaran apa yang disampaikan pada pemeriksaan hari ini," jelasnya.
JNE diketahui menjalin kerjasama dengan PT DNR untuk menyalurkan paket bantuan sosial ke masyarakat di kawasan Depok.
Total dari hasil kesepakatan, JNE menyalurkan paket bansos sebanyak ratusan ribu ton.
"Jumlah beras yang dikirim JNE dalam kontrak dari PT DNR sebagai pememang kontrak dari pemerintah, berdasarkan hasil pemeriksaan hari ini sekitar ratusan ribu ton, kami belum sampaikan detailnya," jelasnya.
Paket bansos itu disimpan di gudang Bulog di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.
Suatu waktu, pihak JNE hendak menyalurkannya ke masyarakat, hanya saja mengalami gangguan dalam perjalanannya hingga rusak.
Pihak JNE pun mengaku telah mengganti paket bansos itu dengan jumlah yang setara. Kemudian merasa paket bansos yang rusak itu telah diganti sehingga menjadi miliknya, mereka pun menguburnya.
VP of Marketing JNE Eri Palgunadi, tak menampik adanya penguburan paket Banpres yang berada di Depok, Jawa Barat.
Kendati demikian ia berdalih hal itu dilakukan lantaran bansosnya rusak.
Eri mengklaim penguburan barang rusak itu sudah sesuai standar operasional prosedur serta tidak ada aturan yang di langgar.
"Sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," ujar Eri melalui keterangan resmi.
Sebelumnya, warga menemukan beras Bansos Presiden ditimbun di Kampung Serab, Sukmajaya, Depok.
Timbunan itu terungkap usai ahli waris pemilik lahan melakukan penggalian dengan alat berat
Dalam foto-foto yang beredar, kondisi beras-beras itu tampak sudah rusak.
Beras itu kemungkinan telah ditimbun dalam waktu lama. [rin]