WahanaNews.co | Mabes Polri menyatakan tengah menyelidiki dugaan pergerakan
teroris muda yang sengaja dilatih untuk menebar teror ke beberapa pihak,
termasuk tokoh-tokoh penting.
Informasi tersebut pertama kali
dilontarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko
Polhukam), Mahfud MD.
Baca Juga:
Jejak Langkah Irjen Firly Ruspang, Jenderal Brimob Asal Simalungun
Menurut Mahfud, anak-anak muda itu
dilatih secara khusus.
"Kami sedang melakukan
penyelidikan. Jadi, memang tidak mudah ya, dengan perkembangan teknologi yang sekarang ada," kata Kadiv
Humas Polri, Inspektur Jenderal Argo Yuwono, kepada
wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/12/2020).
Argo pun mengamini bahwa penyebaran
paham terorisme saat ini semakin berkembang melalui dunia maya.
Baca Juga:
Kapolri Mutasi 702 Personel: 10 Jenderal Lengser, 3 Polwan Jadi Kapolres Baru
Menurutnya, sistem perekrutan kelompok
tersebut banyak dilakukan melalui internet.
Hanya saja, kata Argo, kepolisian
belum dapat menjelaskan lebih lengkap terkait modus operandi ataupun pihak-pihak yang terlibat dalam aksi kelompok teror itu.
"Perekrutannya juga melalui dunia
maya, tentunya dengan berbagai cara, modus," kata Argo.
"Ini masih bagian dari
penyelidikan Densus 88, berkaitan dengan informasi bahwa ada beberapa pemuda
yang direkrut," ucapnya lagi.
Sebagai informasi, Mahfud sebelumnya
mengklaim bahwa kelompok itu acapkali menyiapkan teror bagi kelompok VVIP (Very-Very Important Person).
Namun, Mahfud
tak merinci mengenai pihak VVIP yang terancam jadi sasaran teror anak-anak muda
yang baru menjalani pelatihan tersebut.
"Saya dapat foto latihannya juga. Nah, yang
seperti ini jadi ideologi itu radikalisme yang mengarah, menghantam ideologi
itu satu, intoleran, dua, yang lebih parah dari itu adalah teror. Teror itu
karena paham jihadis. Paham jihad yang salah," kata Mahfud pada Rabu (16/12/2020) lalu.
Dalam kesempatan itu, Mahfud
mengatakan, saat ini aksi-aksi dan paham-paham radikalisme memang mulai
kembali bermunculan.
Menurutnya, keutuhan ideologi
Indonesia saat ini memang dihadapkan dengan segala bentuk radikalisme. [qnt]