WahanaNews.co | Presiden
Joko Widodo (Jokowi) mengaku bahagia saat melihat hasil panen padi di awal
tahun 2021 begitu melimpah. Hasil panen petani dengan menggunakan varietas IP3S
itu mencapai 12 ton per hektare (ha). Dengan begitu, dipastikan untuk saat ini
Indonesia tak akan impor beras.
Baca Juga:
Usai Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih Oleh KPU, Jokowi Minta Prabowo-Gibran Persiapkan Diri
Hal ini terungkap pada kunjungan kerjanya bersama Ketua DPR
Puan Maharani saat meninjau lokasi panen raya padi dan berbincang langsung
dengan petani di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa
Timur, Kamis (29/4/2021).
Jokowi menegaskan produksi padi varietas IPB3S menunjukkan
kondisi perberasan nasional dari hasil panen awal tahun 2021 ini dapat memenuhi
kebutuhan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, ia mengajak Ketua DPR Puan
Maharani didampingi jajaran menteri, Gubernur Jatim dan Bupati Malang untuk
memastikan produksi padi saat ini.
"Saya mendapat
informasi langsung dari petani. Mereka menanam padi IPB3S hasilnya 12 ton per
hektarnya. Ini hasil yang bagus sekali dan saya akan tindaklanjuti dengan IPB
agar bisa dikembangkan dalam jumlah yang lebih besar lagi sehingga ketahanan
dan kedaulatan pangan benar-benar kita raih tanpa harus impor dari negara
lain," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Jumat
(30/4/2021).
Baca Juga:
Usai Disebut Bukan Kader PDIP Lagi, Gibran: Dipecat Juga Ngak Apa-apa
Jokowi menuturkan kebutuhan beras masyarakat merupakan
agenda utama pemerintah yang harus dipenuhi dan menjadi dasar dalam mengambil
kebijakan yang tepat yakni impor atau tidaknya. Oleh karena itu, penting untuk
memastikan langsung situasi panen yang tengah berlangsung sehingga kedaulatan
dan ketahanan pangan benar-benar dapat diwujudkan tanpa harus impor.
"Kalau itu
betul-betul ada barangnya, ada padi yang dipanen dan muncul produksi menjadi
beras sehingga mengenai jumlah betul-betul bisa dihitung. Oleh sebab itu kita
tidak perlu yang namanya impor. Tapi itu hitungannya harus benar-benar pasti
karena itu menyangkut masalah perut, masalah makan rakyat," terangnya.
Pada kunjungan ini, Jokowi pun menegaskan jika pemerintah
sangat memprioritaskan terhadap terpenuhinya kebutuhan petani untuk
meningkatkan produksi dan nilai tambah. Salah satunya yakni pemenuhan
penanganan pascapanen atau alat mesin pertanian yang benar-benar berimplikasi
signifikan terhadap peningkatan produksi dan kesejahteraan petani.