WahanaNews.co, Jakarta - Ajudan Menteri Pertahanan yang juga calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, Mayor Inf Teddy Indra Wijaya menjadi sorotan lantaran hadir dalam debat capres yang digelar KPU beberapa waktu lalu.
Dalam sejumlah video dan foto beredar, Teddy terlihat duduk dalam barisan pendukung Prabowo. Ia tampak mengenakan pakaian dengan warna yang sama dengan pendukung Prabowo.
Baca Juga:
Pengusaha Cilacap Motivasi 26 Siswa Seko Pusdiklatpassus Angkatan 108 Saat Pembaretan
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan kehadiran Teddy dalam acara itu karena melekat ikut agenda Prabowo.
Julius menyebut Teddy tidak mewakili institusi TNI. Selain itu, kehadiran Teddy juga dinilai bukan karena kepentingan pribadi.
"Dia hanya ajudan yang mengikuti kegiatan Menhan. Tidak mewakili institusi TNI atau kepentingan pribadi. Ajudan melekat ikut kegiatan Menhan," kata Julius lewat pesan singkat, Senin (18/12/23).
Baca Juga:
Brigjen TNI Djon Afriandi Resmi Jabat Danjen Kopassus Gantikan Mayjen TNI Deddy Suryadi
Menurutnya, akan berbeda jika Teddy atau prajurit aktif lainnya karena kehendak sendiri ikut berkampanye. Ia juga berkata akan salah jika Teddy menggunakan seragam militer saat itu.
"Seperti saya tulis, kehadirannya tidak mewakili institusi TNI atau pribadi yang ikut berpolitik, yang bersangkutan hanya memposisikan dirinya sebagai ajudan, tidak lebih," ujar Julius.
Lalu, seperti apa sosok Teddy?
Berdasarkan sejumlah sumber, Teddy merupakan jebolan Akademi Militer tahun 2011. Ia lulusan SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.
Saat berpangkat Letnan Satu (Lettu), Teddy terpilih dalam seleksi untuk menjadi asisten ajudan Presiden Jokowi.
Siaran pers Pusat Penerangan TNI menjelaskan, Teddy menjadi asisten ajudan Presiden Jokowi pada 2014 hingga 2019.
Pada 2020, seperti dikutip dari situs resmi TNI AD, Teddy yang saat itu berpangkat Kapten berhasil meraih tab ranger, yang menandakan ia berhasil meraih kualifikasi Pasukan Elite US Army Ranger.
Saat itu, Atase Militer Darat RI untuk Amerika Serikat, Kolonel Inf Hendri mengatakan Ranger School adalah program sekolah pasukan paling elite di Angkatan Darat AS untuk menghasilkan lulusan US Army Ranger bagi Resimen Ranger - ke 75.
Dalam Ranger School yang diikuti Teddy, ada 412 siswa US Army dan 6 siswa negara asing (Jerman, Ukraina, Indonesia, Arab Saudi, Kanada, Belanda).
Mereka dites meliputi kemampuan individual dalam fisik, navigasi darat, Ranger Tactical Test yang diuji dalam tahap RAP Week, serta penilaian Leadership in Patrol, Peer evaluation
"Siswa yang tidak memenuhi standar akan langsung di drop/dikeluarkan pada setiap harinya, recycle atau mengulang tahap sebelumnya, ataupun mengulang dari hari pertama yaitu Day 0," kata Hendri saat itu.
Perwira TNI AD lainnya yang berhasil lulus Ranger School seperti Teddy ini di antaranya adalah Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Letjen (Purn) Hotmangaraja Panjaitan, Letjen (Purn) Nugroho Widyatomo, Letjen (Purn) Syaiful Rizal, serta beberapa perwira muda lain.
Sejak 2020, prajurit dari satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini kemudian menjadi ajudan Menhan Prabowo Subianto.
Dalam satu kesempatan, Prabowo pernah menyinggung soal Teddy yang akhirnya menjadi ajudannya. Saat itu, Prabowo tengah berpidato selama puluhan menit dalam acara doa bersama yang digelar di Lebak, Banten.
Prabowo lalu minta izin untuk menghentikan pidatonya lantaran telah dipelototi oleh ajudannya.
"Saudara-saudara, saya sudah dipelototin oleh ajudan saya. Berdiri di depan saya ini matanya melotot," kata Prabowo.
Ia mengatakan Teddy dulu adalah ajudan Presiden Jokowi yang kini ditugaskan menjadi ajudannya.
"Dulu beliau ini ajudannya Pak Jokowi, tapi Pak Jokowi entah punya niat baik kepada saya, ajudannya ini dikasih ke saya," katanya.
[Redaktur: Sandy]