WahanaNews.co | Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi meresmikan sejumlah penataan kawasan di Samosir yang berkaitan erat dengan adat budaya Batak.
Seperti di kawasan Huta Siallagan, Kabupaten Samosir, Jokowi sangat mengapresiasi penataan kawasan tersebut sehingga menjadi lebih menarik, tertata rapi, dan berkelas.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
“Saya bersyukur hari ini bisa melihat bahwa Huta Siallagan beserta lingkungan sekitarnya sudah direvitalisasi, sudah ditata kembali. Sehingga, restorasi ini akan kita harapkan selain untuk konservasi adat budaya juga untuk destinasi pariwisata yang sangat, sangat, sangat menarik, tertata rapi, dan memiliki kelas,” kata Jokowi.
Jokowi bercerita bahwa dirinya bersama Iriana Jokowi pernah berkunjung ke Huta Siallagan beberapa tahun yang lalu. Menurutnya, sebelum direvitalisasi, kawasan tersebut dipadati oleh bangunan modern.
“Jadi di kawasan Huta Siallagan ini dulunya di sekitar, di sekelilingnya adalah penuh, padat dengan rumah-rumah modern,” ungkapnya.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), penataan kawasan Huta Siallagan di lahan seluas 11 ribu meter persegi tersebut dilakukan selama tahun 2020-2021 dengan biaya sebesar Rp 30 miliar.
Penataan kawasan tersebut termasuk sejumlah lingkup pekerjaan, mulai dari revitalisasi Rumah Bolon Eksisting, penataan Ekstensi Rumah Bolon, Rumah Bolon Baru, pusat suvenir, Batu Persidangan, Sopo Anting, hingga sarana dan prasarana pendukung lainnya.
Selain itu, Jokowi dalam peresmian penataan Kampung Ulos Huta Raja yang ada di Kabupaten Samosir, juga sempat menaruh harapan besar agar penataan Kampung Ulos Huta Raja ini dapat membantu upaya pemerintah dalam menjaga serta melestarikan warisan pusaka Tanah Air.
“Semoga dengan revitalisasi ini, konservasi terhadap warisan pusaka yang kita miliki di Kampung Ulos Huta Raja ini betul-betul bisa kita kerjakan,” tukasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, penataan kawasan ini bermula saat kunjungannya pada tahun 2019 yang lalu. Saat itu, dirinya memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk menata kembali kawasan tersebut agar menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang menarik.
“Terakhir saya ke sini, kapan ya? Dua setengah tahun yang lalu saya ke sini (dibandingkan) dengan sekarang betul-betul kelihatan penataannya itu sangat baik sekali,” ungkapnya.
Mantan Walikota Solo itu pun mengapresiasi semua pihak yang telah memberikan dukungan terhadap penataan Kampung Ulos Huta Raja ini.
“Saya sangat berterima kasih sekali kepada seluruh masyarakat (dan) pemerintah daerah yang memberikan dukungan terhadap revitalisasi ini, dan semuanya ini dikerjakan oleh Kementerian PUPR,” pungkasnya.
Untuk diketahui, penataan Kampung Ulos Huta Raja yang memiliki luas lahan 16 ribu meter persegi dilakukan pada tahun 2020-2021 dengan biaya sebesar Rp 25,8 miliar.
Lingkup pekerjaan yang termasuk dalam penataan kawasan tersebut antara lain revitalisasi atap Rumah Bolon, pembangunan baru Rumah Bolon, Pusat Informasi Budaya Galeri dan Suvenir, penataan Pagar Makam, amfiteater/plaza, warung kopi, dan toilet umum. [qnt]