Namun, itu pun tidak bisa bertahan lama.
"Bagaimana sih
rasanya beli token listrik itu, penasaran saya, apakah ada asam manisnyakah
ya?" kata Sappe.
Baca Juga:
Lewat Aksi Zero Waste Warriors, 18 Ribu Volunteer PLN Berhasil Kumpulkan 170,80 Ton Sampah
Selain ketenagalistrikan, warga juga mengeluh
soal kebutuhan sembako, karena sulitnya transportasi akibat rusaknya akses
jalan dari kota Nunukan ke desanya.
Warga Binusan Dalam bahkan masih kesulitan
mendapatkan air bersih.
Biasanya, warga hanya mengandalkan sumur gali
dan air rawa, itu pun kadang kering saat musim kemarau datang.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Resmikan 55 Proyek Pembangkit EBT, Termasuk Program Lisdes PLN di Berbagai Wilayah Indonesia
Berbagai macam kesulitan ini telah disampaikan
ke desa induk dan kecamatan.
Namun, hingga saat ini, belum ada realisasi dan
hanya sebatas janji.
"Kami harus membiasakan dengan cahaya terbatas
pada malam hari, kesulitan air dan sulitnya membeli sembako. Pagi harus basah
dikarenakan embun, malam harus was-was terhadap binatang buas seperti ular dan
lainnya," kata Sappe lagi.