Namun, itu pun tidak bisa bertahan lama.							
						
							
							
								
"Bagaimana sih
rasanya beli token listrik itu, penasaran saya, apakah ada asam manisnyakah
ya?" kata Sappe.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										PLN Tunjukkan Profesionalisme, Listrik Stabil Selama Kunjungan VVIP Afrika Selatan dan Brasil
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								
Selain ketenagalistrikan, warga juga mengeluh
soal kebutuhan sembako, karena sulitnya transportasi akibat rusaknya akses
jalan dari kota Nunukan ke desanya.							
						
							
							
								
Warga Binusan Dalam bahkan masih kesulitan
mendapatkan air bersih.							
						
							
							
								
Biasanya, warga hanya mengandalkan sumur gali
dan air rawa, itu pun kadang kering saat musim kemarau datang.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										PLN dan Polytron Catat Rekor MURI: 500 Motor Listrik Lakukan Pengisian Serentak di Jatinangor
									
									
										
									
								
							
							
								
Berbagai macam kesulitan ini telah disampaikan
ke desa induk dan kecamatan.							
						
							
							
								
Namun, hingga saat ini, belum ada realisasi dan
hanya sebatas janji.							
						
							
							
								
"Kami harus membiasakan dengan cahaya terbatas
pada malam hari, kesulitan air dan sulitnya membeli sembako. Pagi harus basah
dikarenakan embun, malam harus was-was terhadap binatang buas seperti ular dan
lainnya," kata Sappe lagi.