WahanaNews.co | Puncak arus mudik lebaran 2024 diperkirakan jatuh pada hari Senin, 8 April 2024 dan arus balik kemungkinan pada hari Minggu, 14 April 2024.
Menurut keterangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pada tanggal tersebut bertepatan dengan dimulainya cuti bersama Lebaran 2024.
Baca Juga:
Pengguna Jasa di Pelabuhan Bungku Tolak Keras Pelayanan Jasa Angkutan Laut Dikembalikan ke Morowali Utara
Adapun potensi pergerakan pada puncak arus mudik adalah 26,6 juta orang dan mencapai 41 juta orang pada arus balik.
Sementara itu, berdasarkan survei pergerakan yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi, jumlah masyarakat yang melakukan mudik Lebaran 2024 diprediksi mencapai 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia saat ini.
“Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, belum lama ini.
Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa Jawa Timur menjadi daerah asal perjalanan terbanyak, yakni sebesar 31,3 juta orang atau 16,2 persen dari total potensi pergerakan masyarakat selama mudik Lebaran 2024.
Disusul dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) dengan 28,43 juta atau 14,7 persen, dan Jawa Tengah sebesar 26,11 juta orang atau 13,5 persen dari total potensi pergerakan masyarakat.
Baca Juga:
Imbas Kecelakaan Bus di Ciater, Kemenhub Berencana Uji KIR Swasta hingga Tingkat Kabupaten
Untuk daerah tujuan mudik terbanyak ialah ke Jawa Tengah sebesar 61,6 juta orang atau 31,8 persen dari total potensi pergerakan masyarakat, ke Jawa Timur sebanyak 37,6 juta orang atau 19,4 persen, dan ke Jawa Barat sebesar 32,1 juta orang atau 16,6 persen.
Sedangkan 39,32 juta orang atau 20,3 persen dari total potensi pergerakan masyarakat memilih menggunakan kereta api untuk mudik Lebaran.
Diikuti bus sebanyak 37,51 juta orang atau 19,4 persen, mobil pribadi sebesar 35,42 juta orang atau 18,3 persen, dan sepeda motor sebesar 16,07 persen atau 31,12 juta orang.
[Redaktur: Zahara Sitio]