WahanaNews.co | PT Pupuk Indonesia (Persero) akan mengembangkan proyek ammonia hijau hybrid pertama di dunia sebagai upaya untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
Untuk mengembangkan proyek tersebut, Pupuk Indonesia menjalin kerja sama dengan dua korporasi asal Jepang, yakni ITOCHU Corporation (ITOCHU) dan Toyo Engineering Corporation (TOYO).
Baca Juga:
Pupuk Indonesia Grup Salurkan 329 Hewan Kurban Kepada 275 Ribu Masyarakat
Kerja sama ini diresmikan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan/Joint Development Agreement (JDA) bertajuk Green Ammonia Initiative from Aceh (Project GAIA).
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi (paling kanan pada foto) bersama dengan Presiden dan COO ITOCHU, Keita Ishii serta Presiden dan CEO TOYO, Eiji Hosoi pada 2nd Asia Zero Emission Community (AZEC) Ministerial Meeting yang dilangsungkan di Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Proses penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Rosan Roeslani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Saito Ken, Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI).
Baca Juga:
Pupuk Indonesia Bakal Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menjelaskan bahwa kerja sama antara ketiga perusahaan ini akan menjadi langkah penting dalam mendorong industrialisasi di dalam negeri, khususnya pengembangan green ammonia, yang dinilai akan berdampak terhadap perekonomian nasional.
“Dalam Project GAIA, Pupuk Indonesia akan memproduksi amonia hijau menggunakan pabrik amonia yang teknologi prosesnya dirancang dan dibangun oleh TOYO pada tahun 2000-an lalu. Amonia hijau ini kemudian akan dipasok kepada ITOCHU sebagai bahan baku marine fuel, sehingga membentuk sebuah value chain yang komprehensif, sekaligus menjadi yang pertama di Indonesia dan dunia,” jelasnya.
Tujuan dari Project GAIA ini adalah untuk memproduksi green ammonia (amonia hijau) di pabrik pupuk PIM-2 milik Pupuk Iskandar Muda yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, Aceh.