WahanaNews.co | Beredarnya kabar viral terkait rendang babi, produk masakan restoran Babiambo Nasi Padang Babi di Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, tak ayal mengundang reaksi keras Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah.
Mahyeldi mengatakan, rendang babi ini sudah bertentangan dengan falsafah masyarakat Minangkabau yang berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (Adat berlandaskan pada syariat, dan syariat berlandaskan kitab Allah).
Baca Juga:
Gubernur Sumbar Terbitkan SE Batasi Angkutan Saat Libur Isra Mikraj dan Imlek
"Ini tidak boleh terjadi karena masakan Padang atau masakan Minang itu identik dengan makanan halal sesuai dengan falsafah dan adatnya yang berlandaskan Islam," kata Mahyeldi.
Dia meminta izin restoran itu diperiksa karena memakai nama Padang pada namanya.
"Apakah yang menjual orang Padang atau tidak?" sebut Mahyeldi.
Baca Juga:
Mahyeldi Sebut Sumbar Masih Kekurangan Dokter
Pria yang akrab disapa Buya ini meminta Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) yang ada di Jakarta memeriksa izin restoran tersebut di Dinas atau Suku Dinas Parekraf dan PTSP.
"Intinya, tidak boleh ada masakan Padang yang non halal. Pastikan semua masakan Padang itu halal dan dapat dikonsumsi umat muslim," jelasnya.
Mahyeldi meminta setiap restoran atau rumah makan Padang harus mendapatkan sertifikasi dari IKM.
Sertifikasi itu bertujuan untuk memperjelas mana restoran atau rumah makan asli Padang dan mana yang bukan.
Setiap restoran dan rumah makan Padang akan mendapatkan stiker dari IKM sebagai bukti keaslian masakan Padang.
Pemilik Minta Maaf
Sementara itu, pemilik rumah makan Padang yang menjual menu daging babi itu, Sergio, akhirnya meminta maaf terkait usaha yang pernah dijalaninya tersebut.
"Saya mau minta maaf yang sebesar-besarnya. Pertama, buat pihak-pihak yang merasa tersinggung karena ini, soalnya benar-benar enggak ada maksud untuk menyinggung," kata Sergio, saat ditemui wartawan di kediamannya, wilayah Jakarta Utara, Jumat (10/4/2022).
Dalam keterangannya, ia tak bermaksud melecehkan budaya manapun kecuali hanya untuk membuka usaha, meskipun awalnya coba-coba.
"Waktu itu, kita pikir mungkin (usaha) ini bisa dicoba, kami hanya mencoba inovasi, tanpa memiliki tujuan untuk menyinggung suku-suku tertentu," ujar Sergio.
Keberadaan restoran itu sekarang sudah tidak ditemukan, karena Sergio sudah menutupnya.
Ia sempat menjual menu itu secara online karena sedang pandemi.
Dia menjelaskan, pemilihan rendang olahan babi di usahanya itu, karena kegemarannya terhadap masakan Padang.
"Saya pribadi suka banget sama masakan Padang, seminggu minimal sekali saking cintanya," kata dia.
Sebelumnya, viral satu foto menu nasi babi dijual di gerai rumah makan Padang bernama Babiambo di Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta.
Foto itu pun bikin geger warga Minang.
Menu andalan rumah makan itu adalah rendang babi.
Banyak kalangan menilai, menjual aneka olahan daging babi di rumah makan Padang adalah bentuk penghinaan.
Melansir media sosial, Jumat (10/6/2022), terdapat foto menu rumah makan Padang memuat daftar menu, misalnya rames spesial Babiambo yang terdiri dari nasi putih, babi gulai, babi rendang, sayung singkong, dan sambal.
Menu itu dihargai Rp 48 ribu per porsi. [gun]