WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengungkapkan informasi tentang situasi dalam grup WhatsApp (WA) para Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sandiaga Uno memberikan gambaran mengenai isi pesan dalam WA tersebut setelah munculnya isu mengenai beberapa menteri yang mundur.
Baca Juga:
Usulan Polri di Bawah Struktur Kemendagri Ditolak Tito Karnavian
Sandiaga Uno kemudian menegaskan bahwa para menteri masih menjalankan tugas mereka dengan baik.
"Tadi tiga menteri dipimpin Pak Menko (Luhut). Kita semua solid bekerja dan kita berhasil pisahkan antara tugas politik kita. Pak Dito (Menpora) sama saya berbeda pilihan, tapi tadi kita tampil bareng, nggak ada ketegangan, cair-cair aja, happy-happy aja," kata Sandiaga, di Kantor Kemenko Marves, dikutip Sabtu (10/2/2024).
Sandi menegaskan bahwa para menteri terus berupaya bekerja secara sinergis dan bertanggung jawab untuk memastikan pencapaian target program kinerja mereka dapat terwujud hingga Oktober 2024 mendatang.
Baca Juga:
PDIP Bantah Alwin Jabarti Kiemas Keponakan Megawati
"Ia menyatakan, "Kinerja pemerintahan di bawah Pak Jokowi ini akan menghasilkan penguatan kinerja demi mencapai Indonesia emas pada tahun 2045."
Di sisi lain, Sandi mengakui bahwa hingga saat ini, ia belum menerima informasi mengenai beberapa menteri yang dikabarkan mundur dari kabinet Indonesia Maju.
Menurutnya, dalam grup WhatsApp menteri, tidak pernah ada pembahasan mengenai rencana mundur tersebut.
"Belum. Selama ini tidak ada yang memberi tahu saya. Grup WhatsApp sepi," ungkapnya.
"Ya menteri-menteri nggak ada yang ngomong mengenai itu. Whatsapp grup menteri itu seru. Isinya saling meng-update kinerja masing-masing. Whatsapp grup itu nggak ada yang Berita-berita politik. Sepi dari berita politik," imbuhnya.
Selain itu, Sandi juga menanggapi berita yang menyebut menteri-menteri dari PDI-P siap mundur. Menurutnya, sebagai menteri yang berasal dari PPP yang berkoalisi dengan PDI-P, Ia tidak akan berencana mundur dari menteri PPP.
"Kalau dari kami menteri PPP Karena kita PPP, PPP Partai Pendukung Pemerintah. Jadi kita akan Teruskan mendukung pemerintah Sampai dengan akhir tugas kami. Kalau dengan partai lain Tentunya kami belum mendapatkan Informasi itu," pungkasnya.
Sandi sendiri memastikan akan menjalankan tugas sebagai menteri hingga tuntas.
"Saya, sesuai yang diamanahkan dan ditugasi oleh Bapak Presiden Jokowi, akan terus fokus bekerja untuk mempercepat kebangkitan ekonomi, membuka lapangan kerja lebih banyak lagi melalui sektor parekraf," ungkap Sandiaga dikutip dari akun X (Twitter)-nya.
Mahfud MD adalah orang pertama yang akhirnya mengumumkan mundur. Mahfud merupakan Calon Wakil Presiden dari Ganjar Pranowo.
"Terkait keputusan Prof Mahfud, saya sangat menghargai. Mendoakan agar Prof Mahfud sukses, sehat, dan selalu dalam lindungan Allah SWT," jelasnya.
Sebagai informasi, ekonom senior Faisal Basri mengungkap ada 15 menteri dalam kabinet yang siap mundur karena faktor Presiden Jokowi yang dianggapnya terkesan berpihak pada salah satu paslon.
Hal senada juga dikatakan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya juga pernah menyampaikan, bahwa terdengar adanya ketidaknyamanan dalam kabinet saat ini akibat persaingan politik pada masa-masa Pemilu 2024.
Namun dia menegaskan para menteri dari PDIP tetap akan bekerja secara maksimal demi rakyat.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]