"Penyebab mati lampu juga tidak jelas karena apa. Ini jangan sering sering terjadi. Kebetulan hari ini dari Kementerian ESDM, PLN pusat turun ke bawah, dan mudah-mudahan bisa mendengar keluhan dari masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang penerima BPBL di RT 07 RW 04 Desa/Kecamatan Banjarharjo, Sairin mengungkapkan, sudah tiga tahun terakhir rumahnya menyambung listrik di tetangga.
Baca Juga:
Pemerintah Kotawaringin Timur Berupaya Membantu Warga Miskin dengan Modal Usaha
Rumah dengan pemanfaatan aliran listrik yang cukup sederhana itu harus membayar iuran Rp20 ribu sebulan dan sangat terbatas.
"Sekarang punya listrik mandiri, kami sangat bersyukur karena tidak menyambung lagi," jelasnya.
Sementara itu, Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN, Awaluddin Hafid mengatakan, tahun 2022 ini ada 80 ribu warga miskin yang mendapat BPBL.
Baca Juga:
Jokowi Akan Beri Bantuan Rp4 Juta kepada 'Warga Miskin' agar Bisa Beli Rumah
Bantuan ini sudah terealisasi 100 persen di 22 provinsi. Di Kabupaten Brebes ada 1.086 rumah tangga miskin yang menerima bantuan ini.
"Tahun depan bersama Kementerian ESDM kita targetkan 83 ribu rumah tangga miskin menerima bantuan ini," ungkapnya.
Terkait keluhan warga sering terjadinya mati listrik, hal itu dipengaruhi salah satunya faktor alam. Seperti hujan dan angin kencang, dan pepohonan yang sangat memungkinkan mengganggu jaringan listrik. Pihaknya meminta masyarakat turut membantu untuk memangkas pohon-pohon yang berpotensi menggangu jaringan listrik.