WahanaNews.co | Insiden kebakaran di area Kilang Cilacap milik PT Pertamina (Persero), Sabtu (13/11/2021), menimpa tangki 36 T-102.
Tangki tersebut berisi komponen produk Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter.
Baca Juga:
Ahli Petir Ini Jelaskan Bagaimana Cara Petir Bisa Membakar Kilang Pertamina
Hal tersebut bukan kejadian pertama yang dialami Pertamina.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan, pemerintah sudah meminta Pertamina mengantisipasi kebakaran di area kilang.
Langkah antisipasi itu perlu dipercepat lagi.
Baca Juga:
Ahok Akan Minta Polri Usut Kebakaran di Kilang Cilacap
"Memang sejak kejadian pertama kita sudah minta diantisipasi dan Pertamina sudah melakukannya, memang prosesnya perlu dipercepat. Nah itu yang kita tadi minta ke Bu Dirut supaya bisa mengakselerasi program pengamanan," ujarnya pada RDP Komisi VII DPR RI, Senin (15/11/2021).
Arifin mengungkapkan, masih banyak lokasi yang harus terproteksi, sementara saat ini masih banyak unit yang juga belum terproteksi di saat iklim sudah mulai semakin tidak bersahabat terutama dari meningkatnya intensitas petir.
"Sementara iklim semakin ekstrem. Saat ini intensitas petirnya sudah jauh lebih besar jika dibandingkan 10-20 tahun yang lalu," tuturnya.
Dia melanjutkan, pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM, dan Pertamina harus membuat semacam case program yang tidak perlu bergantung kepada satu sumber, tapi bisa multi sumber yang spesifikasinya qualified.
Perlu diketahui, kebakaran tangki di Kilang Cilacap milik PT Pertamina pada Sabtu kemarin merupakan kebakaran yang kedua kali di area yang sama.
Sebelumnya, tangki di kilang tersebut terbakar pada Juni 2021.
Lalu, pada Maret 2021, tangki di Kilang Balongan, Indramayu, juga terbakar. [dhn]