Bahkan, kata Aam, jumlah korban mengungsi pada tahun Maret 2022 akibat banjir ini 7 kali lipat lebih besar dibandingkan pada Maret 2021. “Sehingga korban mengungsi akibat banjir di 2022, itu 7 kali lipat lebih besar dibandingkan Maret 2021. Artinya eskalasi dari bencana ini, itu jauh-jauh lebih besar ketimbang Maret 2021,” katanya.
“Sedangkan harusnya secara normal kita di bulan Maret ini sudah mulai masuk pancaroba yang karakteristik hidrometeorologinya itu sebenarnya hujan intensitas tinggi dalam durasi pendek. Tetapi pada kenyataannya masih banyak terjadi hujan intensitas tinggi dengan durasi panjang sehingga eskalasi daerah terdampak banjir itu banyak sangat luas,” ujar Aam. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.