"Mereka pada takut semuanya.
Habib Rizieq itu kan diisolasi tahanannya, jadi tidak bisa berkomunikasi dan
berinteraksi dengan siapa pun, bahkan di depan kamar tahanannya ada CCTV,"
ujar Sugito.
Sugito melanjutkan ceritanya, Dirtahti
Polda Metro Jaya akhirnya meminta tolong dokter dari Bidang Kedokteran dan
Kesehatan (Biddokkes Polda Metro Jaya).
Baca Juga:
HRS Sebut ‘Negara Darurat Kebohongan’, Pengacara: Itu Dakwah
Dokter kemudian datang pukul 22.00
WIB.
"Nah akhirnya Dirtahtinya datang,
minta tolong Dokkes Polda Metro Jaya, itu (dokter) datang sudah pukul 22.00
WIB. (Penyebab sesak napas) Habib kambuh, kayak maag akut karena mungkin asam
lambungnya naik, ya mungkin karena diisolasi. Dia biasa berinteraksi dengan
banyak orang, (sekarang) dia tidak berinteraksi dengan siapa pun," jelas
Sugito.
Sugito lalu menyampaikan, pada malam itu
(Jumat, 1 Januari 2021), Rizieq Shihab hanya meminta satu hal, yaitu oksigen.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas, Ini Respon Pecinta HRS di Majalengka
Sugito menuturkan, keluarga Rizieq Shihab lalu membawakan tabung oksigen dari
kediaman mereka di Petamburan.
"Habib cuma minta satu, oksigen.
Akhirnya, karena mungkin tidak ada (di Dokkes Polda) atau susah carinya,
dari Petamburan kirim oksigen itu, sampai (di Polda Metro Jaya) pukul 22.30
WIB. Yang jelas, mereka (Dirtahti) pada ketakutan
semua untuk bisa membantu secara cepat menyangkut masalah kesehatan,"
tutur Sugito.
Singkat cerita, kondisi pernapasan Rizieq
Shihab membaik usai dipasangi oksigen di hidungnya.