WahanaNews.co | Kapolda
Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menyoroti kerumunan massa di Jakarta,
sehingga menyebabkan kasus positif di Ibu Kota kian bertambah.
Baca Juga:
Satgas Covid-19 Kepri Awasi Ketat Penyaluran Zakat Fitrah untuk Cegah Kerumunan
Kerumunan yang dimaksud Nana adalah saat aksi demo menolak
Omnibus Law, demo di Kedutaan Besar Prancis, dan terakhir soal kerumunan yang
di beberapa acara dihadiri oleh Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab.
"Saat ini sebenernya di DKI udah mulai melandai, menurun.
Tapi akhir-akhir ini berbagai klaster, termasuk klaster kerumunan-kerumunan
yang saat ini seperti demonstrasi yang terkait Omnibus Law, kemudian demo
Presiden Prancis," kata Nana yang dalam sambutannya juga berpamitan sebagai
Kapolda Metro Jaya, Kamis (19/11).
"Dan mungkin yang terakhir kerumunan-kerumunan massa
kepulangan Habib Rizieq Syihab. Tapi itu merupakan suatu dinamika yang suatu
hal yang wajar," tambahnya.
Baca Juga:
Jakarta Kembali PTM 100 Persen, Pemprov Diminta Atur Jam Pulang Siswa Agar Tak Berkerumun
Nana mengatakan pandemi virus corona ini begitu terasa
dampaknya. Sudah banyak kasus kematian yang tercatat sepanjang beberapa bulan
Indonesia berjibaku melawan virus ini.
"Dan ini pandemi
COVID-19 ini sangat berdampak pada kesehatan kita. Masyarakat kita sakit. Dan banyak
juga masyarakat kita yang sampai meninggal dunia. Cukup banyak masyarakat kita
yang meninggal," kata dia.
Nana meminta, untuk memutus mata rantai penyebaran virus
corona, diperlukan kesadaran dari masyarakat, yakni dengan patuh terhadap
protokol kesehatan (prokes).
"Dan ini tentunya
harus meningkatkan kesadaran kita untuk terus melawan. Bagaimanapun upaya-upaya
kita dan upaya pencegahan adalah upaya efektif untuk melawan COVID," imbuhnya.
Ia juga menekankan pentingnya penggunaan masker, menjaga
jarak dan mencuci tangan di masa pandemi virus corona ini.
"Tadi disampaikan oleh Wali Kota bilang 3M tadi. Memakai
masker, kemudian menjaga jarak, dan mencuci tangan. Ya karena penularan itu
hanya lewat mata, hidung, dan mulut. Nah ini saya harapkan tentunya kepatuhan
kita kepada protokol kesehatan ini adalah harga mati," ujar Nana. [dhn]