WahanaNews.co | Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengusulkan agar luasan lahan untuk Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan harus memperhatikan soal pentingnya menjadi tempat yang layak untuk ditinggali.
Menurut Ridwan Kamil, dari sudut pandangnya sebagai arsitek dan urban planner, urusan IKN bukan semata-mata memindahkan dan membangun infrastruktur.
Baca Juga:
Pembangunan IKN Dimulai, Material Mulai Berdatangan, Ops Nusantara Lakukan Pengamanan
IKN adalah membangun masa depan.
“Membangun masa depan harus punya identitasnya. Sejarah arsitektur modern kurang lebih mereduksi banyak sekali kearifan-kearifan lokal yang tentunya bisa harus kita carikan definisi-definisi barunya (di IKN),” ujar Ridwan Kamil, yang akrab disapa Emil, saat menyampaikan pandangannya ketika menjadi narasumber secara virtual dalam acara Paradigma Kota dan Arsitektur di Masa Depan, Arsitektur sebagai Artefak Peradaban dalam Perspektif Istana yang digelar Ikatan Arsitek Indonesia Nasional, Rabu (9/2/2022) malam.
Menurut Emil, lahan IKN dalam rencana pengembangannya nanti mencapai 250 ribu hektar.
Baca Juga:
Ingatkan KPU, Ketua MPR RI Sebut Pemekaran Wilayah Berpotensi Hambat Pemilu 2024
Jika IKN didesain sebagai kota yang nyaman ditinggali, maka fungsi livability harus dimiliki.
Emil menilai, paradigma membangun dalam skala besar masih terjadi dalam perencanaan IKN.
“Saya kira boros lahan menjadi sebuah kebiasaan di kita, kalau membangun skala besar itu cenderung suka luas-luasan,” katanya.