WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengatakan isu kelaparan hingga stunting butuh aksi nyata. Menurutnya sudah tak perlu lagi melakukan diskusi untuk menyelesaikan masalah itu.
"Ada stunting, ada kelaparan, apa tindakan kita? Tidak usah lagi apa itu FGD, FGD apa itu focus group discussion. Its too late, we don't need to discuss. Look for the solution, carried out the solution," terang Prabowo dalam BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Rabu (9/10/2024) melansir CNBC Indonesia.
Baca Juga:
558 Posyandu di Aceh Timur Aktif Layani Kesehatan Ibu, Anak, dan Lansia
Prabowo mengatakan saat ini kita tidak lagi bisa membiarkan anak-anak Indonesia tidak makan pagi. Hal ini juga menjadi visinya untuk memimpin Indonesia dalam 5 tahun mendatang.
"Ada beberapa hal fundamental survival suatu bangsa tergantung, sangat mendasar pertama swasembada pangan," kata Prabowo.
Menurut Ketua Umum Partai Gerindra ini produksi pangan dalam negeri merupakan hal penting, untuk memberikan makan kepada rakyat. Sebab menurutnya bangsa yang merdeka tidak boleh bergantung terhadap impor pangan.
Baca Juga:
BKKBN Sulut dan Pemkab Minahasa Selatan Libatkan Pakar Identifikasi Penyebab Stunting
"Saya bertekad untuk swasembada pangan, saya yakin saya benar. Sejarah membuktikan bahwa sikap saya benar. Dari awal saya ingatkan kalau kita tergantung impor kalau terjadi krisis seperti covid bagaimana? negara eksportir pangan hentikan ekspornya," kata Prabowo.
Ia mencontohkan negara-negara yang menghentikan ekspor pangan seperti India, Vietnam, Thailand, dan Kamboja.
"Tidak ada pilihan kita harus swasembada pangan dan saya yakin dan percaya kita akan swasembada pangan paling lambat 4 tahun setelah saya menerima mandat 20 Oktober," katanya.